TANJUNG REDEB – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau menanggapi keluhan terkait jaringan internet yang belum sepenuhnya stabil di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua.

Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, menjelaskan, kawasan Maratua memang menjadi salah satu fokus pengembangan infrastruktur digital.

Sejak 2024, Pemkab Berau membangun jaringan backbone dari Tanjung Batu hingga Maratua dengan bandwidth 300 Mbps yang digunakan untuk layanan publik, seperti kantor camat, sekolah, puskesmas, hingga gazebo wisata.

Namun, khusus di Kampung Teluk Alulu, RT 02 pembangunan jaringan antar tower baru dimulai pada APBD Perubahan 2024. Tantangan pun muncul karena tidak tersedianya listrik PLN saat itu.

“Koneksi sangat bergantung pada genset yang hanya menyala pada malam hari,” ujar Didi kepada  Berauterkini, Kamis (3/7/2025).

Didi menjelaskan, Wifi sebenarnya sudah tersedia di Kantor Kampung Teluk Alulu, Dermaga RT 1, dan SD setempat.

Namun, karena keterbatasan daya, sinyal hanya aktif pada waktu-waktu tertentu.

“Pada Februari 2025, saat badai, di sini situasinya buruk, merusak perangkat utama di tower Kantor Camat Maratua, membuat seluruh jaringan terputus,” terangnya.

Pihaknya bergerak cepat mengajukan penggantian alat lewat nota teknis pada Mei 2025. Setelah disetujui, perangkat router dan radio wireless segera diganti. 

Langkah lain juga diambil lewat APBD 2025, yakni dengan pemasangan dua unit Vsat Starlink di RT 1 dan RT 2.

“Ini jadi solusi untuk wilayah wisata yang sulit dijangkau jaringan darat. Tapi karena jangkauan alat terbatas, warga harus mendekat ke lokasi perangkat untuk mendapatkan sinyal,” kata Didi.

Saat ini, sebanyak 35 rumah di RT 2 sudah terhubung jaringan. Pihaknya juga terus memonitor dan menyempurnakan akses agar bisa dinikmati secara lebih merata.

“Memang belum sempurna, tapi progresnya terus jalan. Target kita 2025 akses internet di seluruh kampung di Maratua bisa optimal, baik untuk warga maupun mendukung sektor wisata,” tandasnya. (*)