Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Fathur

TANJUNG REDEB – Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir telah menyebabkan retakan parah pada jalan poros yang menghubungkan tiga kampung, yaitu Pegat Bukur, Inaran, dan Bena Baru dengan Kecamatan Teluk Bayur.

Curah hujan yang tinggi mengakibatkan ketidakstabilan struktur tanah serta resapan air ke celah-celah tanah, yang berujung pada kerusakan badan jalan.

Menanggapi situasi ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau akan melakukan upaya penanganan sementara untuk mengurangi kerusakan.

Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, Junaidi, menyatakan pihaknya telah meninjau lokasi dan melakukan upaya penanganan sementara untuk mengurangi kerusakan.

“Kami telah mempelajari kondisi di lapangan. Saat ini, langkah penanganan sementara sedang dilakukan untuk mengurangi retakan, khususnya pada permukaan badan jalan yang sering dilalui masyarakat,” ujar Junaidi, saat dihubungi melalui WhatsApp oleh Berauterkini, Rabu (8/1/2025).

Junaidi menjelaskan, kerusakan ini terjadi pada pekerjaan jalan poros Pegat Bukur yang peningkatannya telah dilakukan pada tahun anggaran 2019. Untuk sementara, sambungan jalan beraspal yang mengalami penurunan akan ditutup menggunakan aspal dingin (Butas).

“Tujuannya untuk menutupi celah retakan agar tidak dimasuki air sekaligus mengurangi hentakan kendaraan saat melintas,” jelas Junaidi.

Junaidi menambahkan, untuk penanganan permanen pihaknya akan mengusulkan program dan anggaran khusus. “Penanganan permanen membutuhkan perencanaan dan perhitungan yang cermat. Kami akan mengusulkan anggaran secara khusus untuk menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh,” tuturnya.

Pihak DPUPR Berau mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalan tersebut, terutama pada malam hari, guna menghindari kecelakaan. Pengguna jalan juga diharapkan bersabar selama proses penanganan sementara berlangsung.

“Kami berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat,” tandasnya.