TANJUNG REDEB – Lampu lalu lintas atau traffic light di Simpang Besar Kilometer 5, Teluk Bayur, padam. Kondisi tersebut setidaknya telah berlangsung selama hampir tiga hari belakangan ini.

Kondisi tersebut juga membuat pengendara lebih was-was mengingat simpang jalan tersebut merupakan titik padat kendaraan pada jam berangkat dan pulang kantor.

Simpang Km 5 juga merupakan salah satu titik teramai lantaran menjadi penyambung kendaraan yang hendak melintas menuju pusat kota dan pesisir Berau, serta penyambung menuju Bulungan, Kalimantan Utara.

Dari pantauan Berauterkini, tak ada petugas khusus yang ditempatkan di simpang jalan tersebut untuk mengatur arus lalu lintas. Sehingga, pengendara disarankan untuk lebih berhati-hati saat melintas.

Kasi Manajemen Rekayasa Lalin dan Jaringan Transportasi Dinas Perhubungan Berau, Frisko Rolizar Hakim, mengatakan, kerusakan tersebut terjadi akibat aktivitas proyek drainase di sekitar simpang.

Proyek tersebut mulai Jalan Raja Alam I menuju Jalan Gatot Subroto. Sebelumnya, proyek itu pula yang mengakibatkan kebocoran pipa induk IPA I dan II milik Perumda Batiwakkal.

“Terkena dampak proyek. Sudah kami verifikasi di lapangan,” kata Frisko kepada Berauterkini, Kamis (3/7/2025).

Dia mengungkapkan, kabel penyambung daya di lampu merah tersebut menggunakan sistem seri. Sehingga, ketika daya suplai dalam satu titik rusak, maka akan mempengaruhi seluruh titik lampu merah lainnya. 

Terpantau, kabel putus itu berada persis di bawah gerbang anyar di simpang Kilometer 5.

Dia menyampaikan, perbaikan akan dilakukan setelah proyek tersebut rampung. Sebab, aktivitas alat berat, seperti ekskavator, dipastikan masih intens melintas di kawasan tersebut.

Alat berat tersebut digunakan untuk mengangkat ugater atau fondasi drainase yang saat ini tengah dikerjakan oleh mitra DPUPR Berau.

“Kontraktor nanti akan ganti kabelnya,” tegas dia.

Dia menyebut, tak ada petugas khusus yang disiapkan untuk menjaga keempat titik lampu merah tersebut. Petugas hanya dijadwalkan untuk mengawal alat berat yang dioperasikan kontraktor.

“Setiap pengawalan ada dua petugas,” sebutnya.

Bila mendesak, Dishub Berau mengklaim akan bertindak sigap untuk memastikan setiap titik simpang dijaga paling sedikit satu orang petugas.

“Kami imbau semua pengendara untuk hati-hati saat melintas,” pesan dia. (*)