TANJUNG REDEB – Manajemen RSUD dr Abdul Rivai memutuskan untuk menurunkan tarif tes kesehatan, usai menuai protes dari para calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) beberapa waktu lalu.
Tarif yang sebelumnya senilai Rp944.500 kini diturunkan menjadi Rp815 ribu. Dengan harga tersebut, calon PPPK mendapatkan tiga jenis surat keterangan alias suket, yaitu kesehatan rohani atau MMPI, kesehatan jasmani, dan keterangan bebas narkoba.
Direktur RSUD dr Abdul Rivai, dr Jusram, melalui Humas Dani Apriat Maja, menjelaskan bahwa tarif semula yang diumumkan di media sosial resmi rumah sakit merupakan bagian dari upaya penegakan Perda 7/2024 tentang pajak dan retribusi daerah.
Penentuan tarif tersebut telah melalui proses kajian yang dilakukan oleh tenaga ahli konsultan tarif RS Nasional, dr Muhammad Tri Hani.
“Sebenarnya ini telah melalui proses kajian,” kata Dani melalui siaran pers yang diterima Berauterkini.co.id, Minggu (5/1/2025).
Selain berdasarkan kajian dan perda, harga tes kesehatan tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan harga yang ditetapkan di beberapa rumah sakit terdekat dengan Berau, seperti RSUD Tarakan, RSUD Bulungan, dan RSUD Kutai Timur (Kutim). Ketiga rumah sakit tersebut memiliki besaran harga serupa, yang mendorong Berau menetapkan harga tes kesehatan atau medical check-up (MCU) yang cukup tinggi.
Setelah mendapatkan respon negatif atas kebijakan harga tersebut, pihak rumah sakit menyepakati untuk memberikan diskon harga untuk mengikuti MCU yang akan mulai digelar hari ini, Senin (6/1/2025).
Diskon tersebut diberikan khusus pada tahap tes MMPI dan bebas narkoba, dengan harapan pengurangan harga tersebut dapat meringankan beban para calon abdi negara yang awal tahun lalu dinyatakan lulus tes tahap I, dengan jumlah peserta sebanyak 4 ribuan orang.
“Semoga ini bisa meringankan,” tulis Dani lagi.
Alasan MMPI merupakan tes dengan suket termahal adalah karena RSUD dr Abdul Rivai diklaim memiliki alat tes kejiwaan yang lengkap.
“Hasilnya bisa dipertanggungjawabkan dan ditangani tenaga profesional,” tegasnya.
Dani menyampaikan bahwa proses tes tersebut akan digelar selama sebulan ke depan. Setiap peserta akan diberikan jadwal tes sesuai dengan waktu pendaftaran.
“Bagi CASN juga kami buka, termasuk untuk umum yang mau MCU,” terangnya.
Pihaknya pun saat ini telah menerima daftar CASN dan CPPPK dari kantor BKPSDM Berau, yang nantinya akan mengikuti proses tes secara bergantian.
Para calon pegawai itu terdiri dari CPPPK Jabatan Fungsional dan Jabatan Pelaksana Teknis, serta dari Kementerian Agama untuk CPPPK Kementerian Agama Berau dan BLU UPBU Kelas I Kalimarau.
“Info lengkapnya ada di laman sosmed kami,” terang Dani.
Sementara itu, Lestari, salah satu CPPPK Berau, mengutarakan ucapan terima kasih karena suara para calon abdi negara didengarkan oleh Pemkab Berau.
Kendati demikian, ia masih merasa bahwa harga tersebut masih terlalu tinggi bila dibandingkan dengan harga MCU di Samarinda dan Labkesda Pemprov Kaltim.
“Alhamdulillah sudah turun, tapi memang masih sangat mahal,” kata Lestari. (*)