TANJUNG REDEB – Sektor ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Berau mendapat angin segar dengan kembalinya maskapai Sriwijaya Air beroperasi di Bandara Kalimarau, Senin (14/4/2025).
Maskapai ini membuka kembali rute penerbangan yang sempat terhenti selama hampir lima tahun, membuka peluang lebih besar bagi ekspor dan mobilitas wisatawan.
Pesawat jenis Boeing 737-800NG milik Sriwijaya Air lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, dan mendarat mulus di Bandara Kalimarau, Tanjung Redeb.
Penerbangan ini merupakan bagian dari rute baru yang menghubungkan Makassar – Ternate – Makassar – Kalimarau – Balikpapan – Kalimarau – Makassar – Surabaya – Makassar.
Kedatangan perdana Sriwijaya Air disambut hangat oleh jajaran pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, di antaranya Sekretaris Daerah Berau Muhammad Said, Ketua DPRD Berau Dedy Okto Nooryanto, Kepala UPBU Kalimarau Ferdinan Nurdin, perwakilan Kesultanan Sambaliung dan Gunung Tabur, serta unsur Forkopimda.
Sekda Berau, Muhammad Said, menyambut baik kembalinya Sriwijaya Air karena diyakini mampu mendongkrak perekonomian lokal.
“Rute baru ini membuka ruang besar untuk interaksi antarwilayah, sekaligus mempermudah mobilitas pelaku usaha,” ujarnya kepada Berauterkini.co.id.
Ia optimistis strategi harga tiket yang kompetitif akan memperkuat konektivitas Berau dengan wilayah lain dan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Ini bisa meningkatkan peluang ekonomi dan mementingkan dampak positif bagi promosi pariwisata Berau agar semakin dikenal dan diminati,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BLU UPBU Kelas I Bandara Kalimarau, Ferdinan Nurdin, menilai kembalinya Sriwijaya Air merupakan sinyal positif bagi iklim investasi dan penguatan sektor perdagangan ekspor.
“Karena selain ke Makassar, pesawat ini juga membuka penerbangan ke Ternate dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Menambah peluang orang datang ke Berau,” katanya.
Menurut Ferdinan, kehadiran maskapai ini tak lepas dari tren positif pertumbuhan penumpang dalam dua tahun terakhir dan peningkatan ekspor hasil laut dari Berau yang telah mencapai ratusan ton per bulan.
Meski bukan maskapai baru, konsistensi menghadirkan kembali Sriwijaya Air dinilai menjadi langkah nyata dalam menjadikan Bandara Kalimarau sebagai simpul konektivitas dan pendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Kalimantan.(*)