SAMARINDA – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menargetkan musyawarah desa/kelurahan khusus untuk pembentukan Koperasi Merah Putih sudah selesai 100 persen pada 28 Mei 2025 atau lebih cepat dari jadwal sebelumnya 31 Mei.

Menurut Seno, dari 1.038 desa/kelurahan di Kaltim, sudah sekitar 50 persen lebih telah melaksanakan musyawarah desa/kelurahan khusus pembentukkan Koperasi Merah Putih.

“Tanggal 28 Mei, pukul 23.30 WITA, semua musyawarah desa/kelurahan sudah selesai,” tegas Seno saat Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Lamin Etam, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Sabtu (24/5/2025).

Seno mengapresiasi komitmen kepala daerah hingga camat dan lurah/kepala desa yang telah melaksanakan musyawarah desa/kelurahan lebih cepat.

“Saya apresiasi Bontang sudah seratus persen. Samarinda juga menyusul ya. Nah, kabupaten dan kota lainnya, silahkan Pak Bupati dan Wali Kota dipercepat,” kata Seno.

Seno menjelaskan, setelah musyawarah desa/kelurahan, pemerintah akan mendatangkan notaris di setiap desa/kelurahan guna pembuatan akta (badan hukum) Koperasi Merah Putih di Kementerian Hukum dan diserahkan ke Kementerian Koperasi.

“Tanggal 12 Juli, insya Allah Pak Prabowo akan melaunching koperasi desa/kelurahan serentak se-Indonesia. Tanggal 28 Oktober sudah akan operasional,” sebutnya.

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyebutkan, pemerintah akan memberikan subsidi dana awal atau modal operasional Koperasi Merah Putih sebesar Rp3 miliar per koperasi.

“Tenor (masa pengembalian) selama 6 tahun dengan standar perbankan, namun tetap dengan bunga rendah,” terang Ferry.

Ferry menyatakan, koperasi desa/kelurahan diberi keleluasaan untuk melakukan berbagai usaha sesuai potensi, seperti penyalur pupuk, agen gas elpiji, toko sembako, simpan pinjam, sewa alsintan, logistik desa, klinik dan apotek desa.

“Kantor operasional koperasi, kami sarankan tidak perlu dibangun baru. Cukup menggunakan atau memaksimalkan aset-aset desa/kelurahan yang sudah ada,” imbaunya.

Ferry mengapresiasi langkah cepat pemerintah daerah di Kaltim untuk menggerakkan desa/kelurahan membentuk koperasi.

“Kaltim selama ini berkontribusi besar terhadap pendapatan negara. Sekarang balik gantian, negara memberikan kontribusinya untuk Kalimantan Timur,” ucapnya.

Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan anggaran khusus dalam pengembangan Koperasi Merah Putih sebesar Rp250 triliun, kredit usaha rakyat (KUR) melalui koperasi desa Rp300 triliun, dan makan bergizi gratis (MBG) total anggaran Rp200 triliun.

“Alokasi anggaran itu semua akan dikelola koperasi desa/kelurahan seluruh Indonesia,” terangnya. (*)