SAMARINDA – Pemerintah menargetkan lima Sekolah Rakyat dapat mulai beroperasi di Kalimantan Timur pada 2025. Salah satu lokasi yang diusulkan berada di Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau.
Namun, realisasi program ini masih menunggu hasil survei kelayakan dari kementerian teknis terkait.
Dua titik di Kota Samarinda menjadi lokasi usulan utama, yakni SMAN 16 dan SMA Melati. Sementara tiga lainnya berada di Bukit Biru (Kutai Kartanegara), Lawe-Lawe (Penajam Paser Utara), dan Gunung Tabur (Berau).
Setiap lokasi akan melalui proses penilaian teknis sebelum ditetapkan sebagai titik pembangunan.
Program Sekolah Rakyat dirancang untuk anak-anak dari keluarga paling miskin yang masuk dalam kelompok desil 1 dan 2. Model pendidikannya berbasis asrama penuh dan mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Anak-anak akan mendapatkan fasilitas gratis, mulai dari tempat tinggal, makan, hingga alat belajar. Kurikulumnya disesuaikan dengan kondisi psikologis, sosial, dan minat masing-masing anak.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, dari hampir 300 usulan lokasi yang diterima secara nasional, hanya sekitar 100 titik yang tergolong siap. Dari jumlah itu, 53 lokasi akan mulai beroperasi pada Juli 2025, termasuk beberapa lokasi di Kalimantan Timur.
“Sudah mendapat restu dari Pak Gubernur, tinggal menunggu hasil survei,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu belum lama ini.
Menurut Gus Ipul, yang menentukan kelayakan akhir adalah Kementerian PUPR. Sementara untuk operasional, seluruh pembiayaan Sekolah Rakyat ditanggung APBN.
Kementerian PUPR dan BUMN bertugas membangun infrastruktur, sedangkan urusan makanan ditangani Badan Gizi Nasional. Satu sekolah dirancang menampung hingga 1.000 siswa lintas jenjang.
“Yang menentukan layak tidaknya itu adalah Kementerian PU,” tegasnya.
Proses rekrutmen siswa pun tidak dibuka secara umum. Pendataan dilakukan langsung ke rumah-rumah warga miskin oleh petugas sosial untuk memastikan kelayakan.
Data tersebut menjadi acuan untuk menentukan siapa saja yang berhak menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat.
“Datangi rumahnya, dalami masalahnya dan pastikan benar-benar layak untuk bersekolah di Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Jika disetujui dan dibangun sesuai rencana, Sekolah Rakyat di Gunung Tabur Berau akan menjadi salah satu pusat pendidikan gratis berbasis asrama bagi anak-anak dari keluarga miskin di wilayah utara Kalimantan Timur. (*)