Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Batik Berau Fest 2024 resmi dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Eva Yunita. Kegiatan ini menjadi wadah apresiasi dan promosi bagi para pengrajin batik lokal di Berau dan berlangsung di Tepian Ahmad Yani, Tanjung Redeb.

Dalam sambutannya, Eva menyatakan dukungannya terhadap industri kreatif lokal. Ia berharap Batik Berau Fest dapat menjadi platform yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif (Ekraf) serta memperkenalkan karya seni batik yang dimiliki Kabupaten Berau.

“Melestarikan warisan budaya melalui industri kreatif seperti batik sangat penting,” ucapnya kepada Berauterkini.co.id.

“Kita bangga dengan keragaman budaya yang kita miliki, dan batik adalah salah satu aset berharga yang harus kita jaga bersama,” tambahnya.

Melalui Batik Berau Fest, diharapkan kekayaan budaya Berau dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas sekaligus mendukung kesejahteraan para pengrajin lokal.

Eva juga berharap kegiatan ini dapat memotivasi generasi muda untuk turut serta dalam dunia kreatif dan melestarikan nilai-nilai tradisional.

Batik Berau Fest menampilkan beragam motif batik khas yang mencerminkan identitas lokal dan keindahan budaya Berau. “Menjadi kearifan lokal, motif batik Berau telah memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Ada lebih kurang 23 motif yang telah terdaftar dari 15 pengrajin,” bebernya.

Sebanyak 18 stand UMKM juga meramaikan kegiatan tersebut, yang berasal dari 13 kecamatan di Kabupaten Berau. Selain pameran, Batik Berau Fest juga menghadirkan berbagai lomba, seperti lomba fashion show batik Berau, lomba desain motif batik, dan lomba stand UMKM.

Sambutan positif dari masyarakat menjadi bukti bahwa karya seni lokal memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Batik Berau Fest tidak hanya sekadar pameran batik, tetapi juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk bersama-sama mendukung pertumbuhan industri kreatif dan melestarikan budaya lokal.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus diselenggarakan setiap tahun, tidak hanya untuk mempromosikan batik, tetapi juga memperkuat identitas budaya Berau,” imbuhnya. (*)