TANJUNG REDEB – Tingginya tingkat kecelakaan di tanjakan Kelay yang berada di tebing curam meresahkan banyak pengendara.

Potensi longsor hingga pohon tumbang menghantui siapa saja yang melintas. Tak pandang waktu, pagi, siang, maupun malam, apalagi saat hujan turun, tanjakan panjang itu memang menyeramkan.

Kondisi jalan berlubang memaksa kendaraan mengurangi kecepatan. Tak jarang kendaraan berbadan besar kehabisan tenaga dan tak sanggup menanjak, sehingga rawan menimbulkan kecelakaan.

Dalam laporan yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp, Anggota DPRD Kaltim Syarifatul Sya’diah memperlihatkan sejumlah korban yang tewas tragis dalam truk yang terguling ke jurang di Kelay.

Hal itu mendorong dirinya untuk melakukan koordinasi serius, baik di Komisi III DPRD Kaltim maupun dengan para pemangku kebijakan terkait perbaikan jalan nasional tersebut.

Kepada awak media Berauterkini.co.id, Sari—sapaan akrabnya—menyebut telah meneruskan pesan tersebut ke Komisi III pekan lalu. Ia pun memastikan bahwa persoalan itu kini sedang dibahas di komisi yang membidangi infrastruktur jalan di Kaltim.

“Sudah saya teruskan, itu sudah dalam pembahasan,” kata dia, Minggu (23/3/2025), saat santap sahur di kediamannya bersama pengurus dan simpatisan PWI Berau.

Ia mengaku khawatir, sebab selain menjadi jalur tercepat menuju dan dari Berau ke ibu kota provinsi di Samarinda, jalan tersebut juga merupakan jalur ekonomi yang menghubungkan hingga ke Kalimantan Utara.

Karena itu, ia menilai jalan tersebut perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN).

Ia memahami jalan tersebut merupakan kewenangan pusat. Namun, untuk mengatasi persoalan itu tetap dibutuhkan peran aktif pemerintah daerah.

“Memang statusnya jalan nasional, tapi itu perlu perbaikan segera,” ujar politisi DPD Golkar Berau tersebut.

Sari memastikan BPJN saat ini telah bergerak melakukan perbaikan ringan di jalan poros Berau–Samarinda.

“Sudah, BPJN melakukan perbaikan ringan,” ujar perempuan pertama yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Berau itu, sambil menunjukkan isi pesan WhatsApp dari koordinator BPJN.

Ia juga menyebut Pemkab Berau kini telah mulai membangun jalan alternatif yang tidak melalui tebing curam di Kelay.

Jalur itu melewati Kampung Merasa dan tembus ke salah satu kampung di Kelay, dengan kontur jalan yang lebih landai dan dinilai lebih aman jika dibangun saat ini.

Berdasarkan hasil koordinasinya, pembangunan jalan alternatif tersebut akan menggunakan dana dari APBD Berau, yang nantinya akan diperkuat dengan bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemprov Kaltim.

“Ini termasuk dalam rencana jangka panjang, semoga dapat terealisasi segera,” harap dia.

Terkait tingginya aktivitas mudik Lebaran tahun ini, ia berpesan kepada seluruh penyedia jasa transportasi untuk lebih berhati-hati saat melintasi tanjakan di Kelay. Ia menyarankan agar sopir memilih singgah di perbatasan ketika hujan lebat mengguyur.

Langkah itu dinilai lebih baik demi menghindari jatuhnya korban jiwa saat arus mudik tahun ini.

“Semoga semua selamat sampai ke kampung halaman,” pesan dia. (*)