TANJUNG REDEB – Banjir besar yang terjadi di beberapa kampung di Kecamatan Segah menuntut Pemerintah Kabupaten Berau bergerak cepat untuk mencarikan solusi.
Apalagi dikatakan banjir kali ini merupakan yang terbesar dalam 40 tahun terakhir yang menghanyutkan rumah-rumah warga yang hanya berjarak 5-10 meter dari pinggir sungai.
Bupati Berau, Sri Juniarsih, menyatakan, Pemkab Berau akan melakukan relokasi sejumlah rumah warga dengan membangunkan rumah di lokasi lain lewat program Rumah Layak Huni (RLH) yang sudah digagas sejak 2020.
Disebutkan, sebanyak 76 kepala keluarga di Kampung Long Ayan akan direlokasi, di mana sudah disiapkan lahan seluas 150 hektare yang berjarak 1 kilometer dari pusat kampung.
“Kita bisa lihat warga tinggal persis di bibir sungai, tentu ini sangat berbahaya kalau sewaktu-waktu air bah datang,” kata Bupati Sri saat meninjau lokasi banjir, Rabu (28/5/2025).
Bupati bersama tim dari instansi terkait di datang dengan membawa sejumlah bantuan kemanusiaan, mulai dari kebutuhan pokok seperti beras, kopi, teh, gula, minyak goreng, dan susu bagi anak-anak. Adapula kebutuhan lainnya seperti selimut, matras, dan pakaian layak pakai.
“Bantuan ini semoga dapat meringankan penderitaan warga,” ucap Sri.

Khusus di Long Ayap, sebanyak delapan rumah warga dilaporkan rusak parah. Ada rumah yang hanyut dan hilang terbawa arus banjir, serta kerusakan pada bagian dapur.
Lalu, dua bangunan rumah dengan empat pintu yang dihuni para guru pun ikut hanyut. Termasuk sekolah yang kini dalam kondisi memprihatinkan karena fasilitas belajar mengajar habis disapu banjir.
Selain itu, dua gereja umat katolik dan protestan juga rata disapu banjir. Hanya menyisakan tunggul dan beberapa alat elektronik milik gereja.
Akibat banjir itu juga membuat aliran listrik mati karena tiang pembangkit roboh.
Berdasarkan catatan Pemerintah Kecamatan Segah, sebanyak 900 KK dengan 2.638 jiwa terdampak dari musibah banjir ini. Adapun di Kampung Punan Segah terdapat 1 RT yang terdampak banjir, Long Laai 4 RT, Punan Mahakam 2 RT, Long Ayap 2 RT, dan Long Ayan 4 RT.
Sri Juniarsih menyatakan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Berau akan memberikan pelayanan berkas-berkas penting yang rusak akibat banjir Sungai Segah.
Dalam hal kesehatan, Bupati Sri telah memerintahkan kepada tim Dinas Kesehatan untuk memberikan obat-obatan secara gratis. Sebab, dari laporan warga, telah banyak yang menderita gatal-gatal.
“Obat-obatan ini penting. Banyak warga yang mengeluh gatal-gatal,” ucapnya.
Kepala Kampung Long Ayap, Jemi, mengatakan, saat ini mayoritas warga telah membersihkan rumah masing-masing pasca air surut pada pagi hari.
Bagi warga yang mengalami kerusakan pada tempat tinggal, sementara waktu ini ditampung di posko darurat, seperti di sekolah dan aula pertemuan kampung.
“(Untuk) sementara waktu, sampai relokasi berjalan,” sebutnya.
Soal relokasi, dia menyebut pihaknya akan berkoordinasi lebih intens dengan pemerintah kecamatan dan Pemkab Berau untuk memastikan bantuan pembangunan segera diberikan kepada warga.
Dia mengaku belum mengetahui besaran anggaran yang dibutuhkan untuk membangun satu unit rumah. Namun, yang dapat dipastikan, pembangunan tersebut dilakukan secara menyeluruh, mulai dari fondasi hingga atap.
“Tentu saya akan kawal ini untuk warga. Lahannya sudah siap hanya sekilo dari sini,” sebutnya. (*)