BERAU TERKINI – Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menegaskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memiliki dampak ganda.

Selain untuk pemenuhan gizi anak dan menekan stunting, program ini wajib menggerakkan roda perekonomian petani serta nelayan lokal.

Penegasan ini disampaikannya saat meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Karangmulyo, Kelurahan Karang Ambun, Senin (1/9/25).

Sri Juniarsih secara khusus menginstruksikan para penyedia catering program MBG agar tidak bergantung pada pasokan bahan baku dari luar daerah.

Menurutnya, Kabupaten Berau memiliki potensi pertanian dan perikanan yang melimpah untuk menyuplai seluruh kebutuhan program.

“Catering penyedia MBG tidak perlu mencari bahan baku jauh-jauh. Kita punya beras, hasil pertanian, hingga perikanan lokal yang berkualitas dan segar,” ujarnya.

SPPG Karang Ambun merupakan fasilitas kedua yang diresmikan Pemkab Berau, setelah SPPG di Poros Berau.

Fasilitas baru ini mampu memproduksi sekitar 1.693 porsi per hari, dari target maksimal 4.000 porsi.

Bupati berharap dengan pemanfaatan produk lokal, program ini bisa memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat Berau.

“Dengan begitu, anak-anak kita bisa menikmati makanan sehat sekaligus menggerakkan ekonomi daerah,” sambung Sri.

Meski mendorong penyerapan produk lokal, Sri Juniarsih mengingatkan bahwa kualitas makanan untuk anak harus menjadi prioritas utama.

Ia tidak ingin penyedia catering semata-mata mengejar margin keuntungan.

Bupati meminta keterlibatan TNI, Polri, serta 64 ahli gizi yang dimiliki Berau untuk mengawasi ketat proses pengolahan dan distribusi.

“Kami tidak ingin ada anak-anak yang sakit perut atau diare karena kesalahan dalam pengolahan makanan. Maka pengawasan harus ketat, kualitas harus lebih diutamakan daripada keuntungan,” tegasnya.

Ia pun mengapresiasi semua pihak yang terlibat dan berharap lebih banyak instansi swasta turut mendukung program ini.

“Ini adalah wujud nyata kontribusi untuk masa depan anak-anak kita,” pungkasnya.