SAMBALIUNG – PT Pelabuhan Sagara Indonesia (PSI) resmi berkantor di Kabupaten Berau. 

Dermaga sekaligus workshopnya pun kini telah beroperasi di Jalan Tanjung Baru, Sambaliung, dan telah diresmikan pada Rabu (11/6/2025).

Geliat ekonomi di sektor kepelabuhanan ini tentu membawa angin segar bagi pelaku usaha di Bumi Batiwakkal. 

Sebab, kehadiran PT PSI dapat memperkuat bidang keselamatan setiap kapal besar yang beroperasi di Sungai Segah dan Kelay menuju laut lepas.

Direktur Operasi PT PSI, Adji Wendi Saprani, mengatakan, perusahaan yang bergerak di pemanduan dan penanganan kapal tersebut telah dinyatakan profesional dan ahli di bidang tersebut.

“SDM kami sudah mumpuni dan teruji. Kami memiliki izin operasi di Kementerian,” kata Wendi usai syukuran di kantor baru PT PSI tersebut.

Secara teknis, dia menjelaskan, nantinya terdapat unit kapal khusus yang ditugaskan untuk memandu kapal agar bisa berlabuh ke muara pantai. 

Secara perizinan, pemanduan kapal dilakukan di Perairan Wajib Pandu (PWP) yang telah ditetapkan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tanjung Redeb.

“PWP itu telah ditentukan oleh KUPP, kami secara teknis mengikuti itu,” kata dia.

Dengan kehadiran PT PSI di Berau, Wendi berkomitmen untuk menjadi bagian dari peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sehingga, berkontribusi dalam menambah pendapatan yang akan masuk ke kas negara.

“Tentu kami ingin meningkatkan PNBP. Kami komitmen soal itu,” tegasnya.

Selain itu, dia juga memastikan perusahaan dapat menjadi jawaban atas keselamatan selama berlalu-lintas di perairan Berau dengan target zero accident dalam operasinya.

“Keselamatan itu jadi komitmen kami yang utama,” sebut dia.

Wendi menyebut akan membangun sinergi dengan keagenan kapal di Berau demi menciptakan iklim bisnis perairan yang lebih kompetitif dan bersahabat.

Sementara itu, Direktur PT PASN, Nugrahi Mawan, menyatakan, sebagai pengusaha lokal, pihaknya berkomitmen memberikan dukungan terhadap pelaku bisnis yang memiliki keinginan untuk memajukan ekonomi Berau.

“Tentu semua akan kami support full,” tegas pria yang akrab disapa Ahong ini. 

Dia menegaskan, dukungan tersebut tak diberikan kosongan. Dia memastikan, sebagai salah satu pebisnis yang besar dari pelabuhan bongkar muat di Tanjung Redeb, pihaknya telah mengantongi izin dari pemerintah pusat dan dukungan dari pemerintah daerah.

Sinergitas bersama pemerintah pun diyakini sebagai modal besar dirinya untuk bisa membangun bisnis yang dikelola hingga menjadi semakin besar seperti saat ini.

“Perkawanan ini yang penting, semua saudara kami. Tidak pilih-pilih,” sebutnya.

Ahong berharap, target bersama dapat tercapai pada tahun pertama operasi mitra perusahaannya tersebut. Juga memastikan PNBP diberikan secara utuh kepada negara.

“Itu sudah jadi komitmen bersama, kami menjadi bagian dari KUPP,” kata Ahong. (*)