TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau menargetkan peningkatan status Kabupaten Layak Anak (KLA) dari kategori madya ke tingkat nindya dalam dua tahun ke depan.

Namun, pencapaian itu bukanlah pekerjaan satu instansi, melainkan membutuhkan sinergi lintas sektor, dukungan masyarakat hingga peran media massa.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau, Rabiatul Islamiah, menjelaskan, saat ini masih terdapat sejumlah indikator KLA yang belum terpenuhi secara maksimal.

Salah satunya adalah ketersediaan ruang bermain anak yang sesuai dengan standar nasional.

“Kita masih berada di level madya karena ada beberapa item penilaian yang belum dapat kami penuhi secara optimal,” jelasnya.

Salah satu langkah konkret yang tengah diupayakan adalah implementasi Zona Selamat Sekolah (ZoSS) oleh Dinas Perhubungan.

Program ini diharapkan mulai terealisasi tahun ini sebagai bagian dari pemenuhan indikator lingkungan yang aman bagi anak.

Rabiatul menegaskan, peningkatan status KLA harus melibatkan seluruh komponen daerah, termasuk dunia usaha, masyarakat, hingga media massa.

Menurutnya, media tidak hanya berperan dalam memberitakan kekerasan terhadap anak, tetapi juga menjadi mitra penting dalam edukasi publik tentang hak dan perlindungan anak.

“Anak-anak berhak atas ruang yang aman dan nyaman. Menciptakan itu tidak cukup hanya lewat kebijakan, perlu keterlibatan aktif masyarakat, edukasi yang konsisten, dan kolaborasi yang kuat,” ujarnya.

Ia berharap, target peningkatan ke level nindya dapat tercapai dengan dukungan semua pihak, demi menciptakan lingkungan yang semakin ramah, inklusif, dan melindungi hak-hak anak di Bumi Batiwakkal. (*)