TANJUNG REDEB – Warga kembali resah dengan proyek revitalisasi drainase di kawasan perkotaan Bumi Batiwakkal. Keresahan kali ini datang dari salah satu pelaku usaha di Berau.
Zakaria, pemilik percetakan Restu Bumi Advertising, mengutarakan kekesalannya karena proyek setengah matang yang dikerjakan oleh mitra Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Berau.
Setelah parit depan tokonya dibongkar pada Desember 2024, hingga kini parit tersebut belum dikembalikan ke bentuk semula.
Gorong-gorong dibiarkan menganga hampir sebulan setelah kontraktor menyelesaikan proyek di Jalan Raja Alam I, Sambaliung.
“Desember kemarin sudah selesai, masalah ini malah ditinggalin,” kata Zaka, sapaan akrabnya, saat ditemui berauterkini.co.id, Kamis (30/1/2025).
Ia makin berang karena parit depan usahanya tidak terkena proyek gorong-gorong, justru menyisakan lubang menganga yang membahayakan karyawan dan pengunjung.
Meski belum ada korban, parit di kawasan ramai ini bisa membahayakan para pengguna jalan.
“Masa nunggu korban dulu baru diurus ini,” ujarnya.
Ia melaporkan hasil kerja kontraktor tersebut ke pihak Kelurahan Sambaliung.
Zaka hanya mendapatkan jawaban bahwa pihak kelurahan sedang berkoordinasi dengan DPUPR Berau dan proyek akan dilanjutkan tahun ini.
“Tapi masa mau dibiarkan begini, kayunya saja sudah hilang. Dibongkar tapi tidak dipasang,” beber Zaka dengan nada kesal.
Menjawab keluhan ini, Kabid SDA DPUPR Berau, Hendra Pranata, menyatakan bahwa proyek tersebut sudah rampung pada akhir Desember lalu.
Kendati muncul masalah baru, ia berkomitmen menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik.
“Itu sudah kelar Desember kemarin,” kata Hendra.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah memerintahkan kontraktor untuk mengembalikan parit ke kondisi semula.
“Mereka sedang siapkan bahannya, segera diperbaiki,” terangnya. (*)