Foto: Ketua DPC PDI Perjuangan, Atilagarnadi alias Gatot

TANJUNG REDEB – Ketua DPC PDI Perjuangan Berau, Atilagarnadi alias Gatot, menegaskan akan lebih hati-hati dalam menjaring tokoh politik di Berau.

Sebab, berkaca dari proses politik yang dilalui partai berlogo banteng moncong putih tersebut, pada Pilkada 2020 lalu, harus gigit jari lantaran kehilangan momentum untuk mencalonkan kadernya sebagai bakal calon kepala daerah.

Gatot menceritakan, pada pilkada sebelumnya, PDI Perjuangan memiliki potensi untuk mengusung nama non-kader untuk maju sebagai paslon.

“PDI punya pengalaman itu,” kata Gatot, saat wawancara khusus bersama berauterkini.co.id, sebelum lebaran idulfitri tahun ini.

Kala itu, tokoh yang dijagokan kader banteng Berau, sudah mengantongi dukugan hingga ke pengurus pusat. Namun belum berupa surat dukungan resmi.

Pasa saat itu, dia menyebut tokoh yang didorong oleh PDI Perjuangan seharusnya pro-aktif untuk mendapatkan jumlah kursi penentu tiket maju pilkada. Diketahui, pada saat itu, PDI membutuhkan 3 kursi tambahan untuk mendapatkan tiket.

Yang membuat Gatot kecewa, tokoh yang didukung tak juga terpacu untuk mencari tambahan tersebut. Walhasil, kala itu banteng mesti mengalah dengan mengikuti arus calon yang sudah membangun koalisi sebelumnya.

“Tidak mungkin itu akan terulang kembali,” tegas Gatot.

Oleh karena itu, saat ini harus kader partai yang bakal mendapatkan restu PDI Perjuangan untuk maju di pilkada. Apalagi, santer tersiar, dirinya sendiri yang akan membangun kekuatan politik banteng di daerah.

“Tahun ini harus kader. Kami banyak ko punya kader potensial,” tegas dia.

Kendati demikian, dirinya tak menutup peluang bagi siapapun tokoh politik di daerah untuk merapat ke PDI Perjuangan. Sebab, saat ini DPC PDI Perjuangan tengah melangsungkan agenda penjaringan yang bakal berakhir pada pertengah Mei 2024 mendatang.

“2 kursi PDI, dapat jadi tambahan untuk dapat tiket menuju pilkada,” ucapnya. (*)

Reporter: Sulaiman
Editor: Zuhrie