TANJUNG REDEB – ‘Lain yang dibicarakan, lain yang dikerjakan‘ adalah ungkapan yang dilontarkan Abdul Waris, Anggota DPRD Berau. Ungkapan itu ia tujukan setelah mengamati kinerja pemerintah selama ia duduk di kursi dewan.
Ungkapan itu pernah diungkapkan Presiden RI Kelima, Abdurrahman Wahid alias Gusdur, dalam menyelesaikan persoalan pembangunan di Indonesia kala itu.
Meminjam ungkapan itu, Waris mengatakan, di Berau membutuhkan sinergi yang baik di tataran eksekutif. Yang secara struktural, bupati dan wakil, membawahi sebanyak 47 OPD di Berau.
“Harus bisa sinergi, jangan ABS atau asal bos senang,” kata Waris.
Ia menilai, di beberapa panggung pemerintah yang ia ikuti, kerap disampaikan progres pembangunan. Yang terkadang tak sesuai kenyataan bila dilihat secara detil.
Contoh saja, program pembangunan di pariwisata. Yang pembangunannya hanya didukung melalui anggaran pusat, sementara APBD Berau yang mencapai Rp5,2 triliun tak digunakan maksimal untuk pembangunan pariwisata.
Dari Rp50 miliar yang diusulkan ke pemerintah untuk membangun pariwisata, dipangkas sampai tersisa hanya Rp5 miliar saja. Angka yang menurut Waris tak menggambarkan keseriusan dalam membangun pariwisata.
“Harusnya dapat porsi yang besar, sesuaikan dengan usulannya,” kata dia.
Ia menyarankan, agar ke depan bupati dan wakil terpilih di Berau, dapat memastikan koordinasi di antara pegawai terkait program unggulan dan visi misi pemerintah dapat diterjemahkan dengan baik.
Sehingga, antara narasi dan tindakan di lapangan dapat disaksikan langsung oleh masyarakat. Tak menjadi mimpi di siang bolong.
“Itu sudah tugas pegawai, memahami program ‘bosnya’,” sebut politisi Demokrat Berau ini.
Ia berharap, setelah dilantiknya bupati dan wakil bupati nanti, dapat memanggil semua OPD demi memahami program pembangunan 5 tahun yang akan datang.
Memegang pedoman pembangunan yang disusun di RPJMD maupun RPJPD yang diperbaharui selama 20 tahun sekali.
“Itu pedomannya, tinggal diterjemahkan dengan baik oleh semua OPD,” tutup dia. (*/ADV)