TANJUNG REDEB,– Pemadaman listrik yang kerap tejadi di objek wisata Pulau Derawan, yang masih terus terjadi sangat dikeluhkan banyak pihak.
Apalagi, sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di berau, seharusnya Pulau Derawan bebas pemadaman listrik.
Beban yang tinggi, disebut sebagai penyebab utama listrik yang dikelola PLN Area Berau ULD Derawan menjadi pesakitan. Akibatnya, pasokan listrik ke warga menjadi terganggu.
Diketahui, derawan memiliki enam mesin pembangkit listrik dengan kapasitas 500-650 watt. Namun, dengan adanya satu unit mesin yang rusak, membuat pasokan menjadi defisit.
Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika mengungkapkan, kondisi ini sudah cukup sering terjadi di wilayahnya. Karena unit yang bisa dioperasikan kesulitan menopang beban yang terus meningkat.
“Karena kerusakan satu unit ini sangat berpengaruh. Walaupun ada penambahan satu unit, tapi dayanya tidak menutup kebutuhan seluruh pelanggan di Derawan,” jelasnya.
Sekedar informasi, saat ini PLN Area Berau ULD Derawan hanya mengoperasikan lima mesin pembangkit listrik dan satu pembangkit tenaga surya.
Penambahan satu unit mesin pembangkit sempat diharapkan mampu mengatasi defisit listrik di Pulau Derawan. Namun, lonjakan kebutuhan listrik yang terus bertambah, membuat listrik di sana sering padam.
Mengatasi hal itu, pihaknya telah menggelar rapat bersama pejabat pemerintah daerah, dan Penjabat Bupati Berau saat itu untuk mencari solusi.
“Saya sudah menyampaikan masalah ini dalam rapat bersama pemerintah daerah, semoga segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Kondisi ini kata dia, memerlukan perhatian serius, khususnya dalam mencari solusi jangka panjang. Agar kebutuhan listrik di Pulau Derawan dapat terpenuhi, mengingat Derawan adalah destinasi wisata andalan.
“Sangat disayangkan jika masalah listrik terus mengganggu, karena dampaknya sangat besar, baik untuk warga maupun sektor pariwisata,” pungkasnya. (/)