Reporter : Sulaiman
|
Editor : Fathur

TANJUNG REDEB – Proyek gorong-gorong yang dilakukan oleh DPUPR Berau telah rampung. Namun, kini malah melahirkan masalah baru dengan jalan yang rusak sebagai warisan dari proyek besar tersebut.

Seperti yang dialami oleh warga di pusat kota Tanjung Redeb, Jalan Mangga III, Kelurahan Gayam.

Jalan berlubang dan air menggenang kala hujan memberikan sensasi berbahaya saat berkendara di jalan tersebut.

Mulai dari potensi celaka hingga bertengkar dengan warga sekitar jalan rusak, harus siap dihadapi para pengguna jalan.

Riska, seorang pengguna jalan di Jalan Mangga III, mengaku kondisi jalan saat ini sangat buruk.

“Jalan ini pasti saya lewati kalau berangkat kerja,” kata Riska, Rabu (15/1/2025).

Padahal, sebelum proyek itu dikerjakan oleh kontraktor, jalan tersebut masih dalam kondisi layak untuk dilintasi.

Menurut pengamatannya, jalan rusak tersebut diakibatkan oleh kendaraan excavator PC 200 yang melintas saat proyek berjalan.

Kendaraan berat tersebut yang ditengarai menjadi akar masalah jalan tersebut menjadi tidak layak dilintasi.

Diketahui, proyek tersebut telah berjalan sejak awal 2024 lalu menggunakan APBD Berau pada tahun yang sama dan menelan anggaran lebih dari Rp1 triliun.

“Tidak dilapis roda exca itu, jadi jalan rusak. Beratnya gak bisa ditahan aspal,” bebernya.

Dirinya berharap, kondisi tersebut bisa menjadi perhatian DPUPR Berau untuk mengentaskan persoalan jalan rusak secara keseluruhan.

“Semoga ini bisa jadi perhatian,” harap dia.

Menjawab keluhan itu, Kabid Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, Junaidi, menyatakan akan melakukan perbaikan jalan di sepanjang rute jalan tersebut pada tahun ini dengan menggunakan metode overlay hotmix.

“Jalan itu akan kami segera tangani, terima kasih informasinya,” kata Junaidi.

Ia menyampaikan pula, menurut informasi dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Berau, proyek gorong-gorong tersebut telah rampung sehingga tidak akan ada aktivitas alat berat yang berpotensi semakin memperparah kondisi jalan.

“Sudah tidak ada lagi kegiatan gorong-gorong di situ mas,” ujarnya.

Mengatasi persoalan dalam jangka pendek, pihaknya akan menerjunkan personel tim reaksi cepat (TRC) di lokasi tersebut.

Melapisi jalan yang berlubang menggunakan aspal butas yang diyakini berkualitas baik dan cukup kuat dilintasi oleh kendaraan umum.

“Sifatnya hanya sementara, tetap akan kami kerjakan pengaspalan secara permanen,” ucap dia.

Ihwal waktu pengerjaan, ia menerangkan akan dikerjakan sesuai dengan giliran.

Saat ini, TRC masih bekerja untuk penanganan longsor, jalan lingkungan di Pesantren Al Ihsan Jalan Pembangunan I, dan beberapa titik jalan rusak di Jalan Murjani I.

“Sekarang pengerjaan ini bersamaan, jadi akan dikerjakan bila tugas saat ini selesai,” terangnya. (*)