Foto: Workshop tari yang dilaksanakan Lembaga Kursus dan Pelatihan RH Beauty

TANJUNG REDEB Seni tari merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya yang memiliki nilai estetika dan sejarah yang tinggi. Namun, seni tari juga perlu terus berkembang dan berinovasi agar tidak ketinggalan zaman dan terus lestari.

Hal ini menjadi latar belakang diadakannya workshop tari yang bertema Kembali Ke Akar. Lembaga Pelatihan dan KursusRH Beauty, menggelar pelatihan yang dipusatkan di Aula Kwarcab, Kabupaten Berau, Sabtu-Minggu 9-10 Desember 2023 lalu.

Lembaga Pelatihan dan Kursus RH Beauty sendiri merupakan lembaga pendidikan non formal, yang salah satu fokusnya pada aktivitas seni tari. Workshop tari ini diinisiasi oleh Owner Lembaga Kursus dan Pelatihan RH Beauty, RisnaHerjayanti. Perempuan pencinta seni tari ini merupakan guru mata pelajaran Seni Budaya di SMAN 2 Berau.

Risna Herjayanti mengatakan, workshop tari ini berawal dari kegelisahannya melihat aktivitas seni tari di Berau perlu lebihdikembangkan. Upaya yang dilakukan adalah denganmengajak siswa sekolah untuk bisa lebih mengenal dan menggeluti aktivitas seni tari.

“Dengan cara pendekatan kepada pelatih atau gurunya agar mereka bisa melihat potensi sehingga mampu menciptakan karya tari yang luar biasa,” ujarnya.

Workshop tari ini diikuti oleh 50 peserta, yang berasal dari guru dan pelatih tari dari sekolah hingga sanggar tari se-Kabupaten Berau. Kegiatan ini diakui Risna Herjayantisebagai event workshop tari pertama kali di Kabupaten Berau. Bagi peserta, tidak dipungut biaya selama pelatihan.

Meski demikian, peserta mendapatkan kaos pelatihan, botol minum, booklet berisi materi tari, alat tulis dan buku catatan. Hal ini karena workshop tari ini didanai oleh Kemendikbud Ristek, melalui dana aspirasi Wakil Ketua Komisi X DPR RI, HetifahSjaifudian sebagai bentuk dukungan pengembangan seni tari di Berau.

Narasumber dalam workshop tari ini adalah Melynda Adriani,seorang koreografer asal Berau yang telah menyelesaikan pendidikan S2 seni tari di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Melynda Adriani mengatakan bahwa dirinya fokus mengajarkan para peserta untuk mengenali teknik komposisi tari dan perkenalan tubuh tari.

Harapannya, peserta mampu menyadari tarian apa yang cocok dengan kepribadian penari. Selanjutnya, penari bisa memaknai tari yang dimainkannya.

“Saya berharap workshop tari ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para peserta untuk terus mengembangkan seni tari di Berau, khususnya seni tari tradisional,” tuturnya.

Semangat digelarnya kegiatan ini juga tercermin daripemilihan tema, Kembali Ke Akar. Tema ini dimaknai agar para peserta dapat kembali memaknai nilai tradisi dan mengilhaminya menjadi sebuah bentuk baru yang dapat bersaing di kancah yang lebih luas. Tanpa meninggalkan unsur aslinya.

Salah satu peserta workshop tari, Annisa, mengaku senang dan puas mengikuti kegiatan ini. Annisa mengakumendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru tentang seni tari.

“Saya merasa workshop tari ini sangat bermanfaat dan menyenangkan. Saya belajar banyak hal tentang teknik komposisi tari dan perkenalan tubuh tari. Saya juga mendapatkan inspirasi untuk menciptakan karya tari yang baru dengan menggali nilai tradisi yang ada di Berau,” ungkapnya.

Workshop tari ini ditutup dengan penampilan tari dari para peserta yang telah mengikuti kegiatan selama dua hari. Penampilan tari ini menunjukkan hasil belajar dan kreativitas para peserta dalam menciptakan karya tari yang baru dan menarik. Penampilan tari ini juga mendapatkan apresiasi dan pujian dari narasumber, panitia, dan tamu yang hadir. (*)

Penulis: Celin Devika, SMAN 2 Berau

Editor: RJ Palupi