TANJUNG REDEB – Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Berau menggelar pelatihan kemitraan kepada Kelompok Tani (Poktan) Kakao. Pelatihan ini merupakan yang kali pertama antara Disbun-Poktan Kakao.

Ada enam poktan yang mengikuti pelatihan ini, diantaranya Poktan Kampung Suaran, Kampung Lesan Dayak, Kampung Tasuk, Kampung Sukan Tengah, Kampung Merasa dan Kelurahan Gunung Tabur yang berlangsung di Ruang Pradipta Hotel Grand Parama, Tanjung Redeb, Kamis (16/5/2024).

Sekretaris Disbun Berau, Mansyur Tanca, menjelaskan pelatihan yang diikuti sekitar 30 orang itu bertujuan untuk memberikan pemahaman, kalau Petani Kakao dapat melakukan kemitraan dengan perusahaan, sehingga saling menguatkan dan saling menguntungkan.

17d disbun beri 1

Di wilayah Berau, ada dua perusahaan yang bermitra dengan Poktan Kakao yang bergerak dibidang pemasaran, yakni PT Khatulistiwa Agro Sentosa Serasi (KASS) dan PT Berau Cocoa.

Mansyur mengungkapkan, selama ini kendala di lapangan adalah masih kurangnya pemahaman poktan terkait dengan pola kemitraan.

Karena itu, adanya pelatihan ini diharapkan poktan yang belum bermitra dapat memahami fungsi, tujuan dan pola-pola kemitraan yang dilakukan antara kelompok mitra dengan perusahaan mitra.

“Apalagi dengan harga kakao yang saat ini cukup tinggi dan menjanjikan. Maka, bila tidak diimbangi dengan pola pemahaman kemitraan akan mempengaruhi semangat petani kakao,” jelasnya.

Sementara itu, Jabatan Fungsional (Jafung) Penyuluh Disbun Berau, Syahrazar, menyampaikan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Berau Nomor 490 Tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memutuskan 19 kampung sebagai kawasan pengembangan kakao di Kabupaten Berau.

Pemkab Berau berkomitmen mendukung petani kakao dengan meminta mereka mempertahankan lahan dan memeliharanya.

“Adapun lahan yang dijaga tersebut yakni sekitar 500 hektar, tapi belum semua didata. Tahun depan akan ada pendataan lagi, karena ada kelompok yang belum dipetakan,” terangnya.

Sebelum mendata petani kakao, pihaknya telah mensosialisasikan perihal tersebut kepada para petani. Kemudian kelompok tani menindaklanjuti dengan memberikan surat pernyataan bermaterai, bahwa siap mempertahankan lahan kakao. (*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h