TANJUNG REDEB – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Berau tengah merencanakan program pelatihan untuk memberdayakan masyarakat Pulau Maratua. Program ini bertujuan memanfaatkan kelapa dalam sebagai bahan baku utama guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kepala Bidang Perindustrian Diskoperindag Berau, Rita Noratni, menjelaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah meningkatkan keterampilan masyarakat Maratua dan memberdayakan mereka agar dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah di daerah mereka.
Rita menekankan bahwa dengan memanfaatkan kelapa dalam sebagai bahan baku, masyarakat Maratua diharapkan tidak lagi bergantung pada bahan-bahan yang harus didatangkan dari luar pulau. Hal ini akan mengurangi biaya produksi dan memperkuat perekonomian lokal.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin agar masyarakat Maratua bisa memanfaatkan kelapa dalam yang sudah banyak tersedia di sekitar mereka. Dengan begitu, mereka tidak perlu lagi mengandalkan bahan baku dari luar pulau. Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi langkah konkret untuk pemberdayaan ekonomi mereka,” ujar Rita.
Diskoperindag Berau telah mengusulkan dua jenis pelatihan yang berfokus pada pemanfaatan kelapa dalam. Pertama adalah pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari batok kelapa yang dapat dijadikan produk bernilai ekonomis, seperti aksesoris, wadah, hingga peralatan rumah tangga.
Kedua, pelatihan produksi nata de coco, yang bisa dijadikan produk konsumsi dengan permintaan pasar yang cukup tinggi. Meskipun kedua jenis pelatihan tersebut sudah diusulkan, pihaknya belum dapat memastikan mana yang akan direalisasikan terlebih dahulu. Namun yang pasti, keduanya bertujuan mengoptimalkan penggunaan kelapa dalam yang tersedia secara melimpah di Pulau Maratua.
“Saat ini, kami sedang menunggu keputusan final mengenai pelatihan mana yang akan dilaksanakan terlebih dahulu. Yang jelas, keduanya berfokus pada pemanfaatan kelapa dalam, yang sangat melimpah di Maratua. Kami berharap pelatihan ini dapat berjalan lancar dan berdampak besar bagi masyarakat,” lanjut Rita.
Dengan kelapa dalam yang sudah banyak tersedia di Pulau Maratua, pelatihan ini diyakini dapat berjalan secara berkelanjutan tanpa perlu penambahan biaya bahan baku. Selain itu, pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh masyarakat, tanpa harus bergantung pada pasokan bahan dari luar pulau. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan bisa menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan dan mandiri.
“Kelapa dalam sudah ada di sana, jadi kita bisa langsung memanfaatkannya tanpa perlu membeli dari luar. Harapan kami adalah, setelah pelatihan ini dilaksanakan, masyarakat Maratua bisa mengembangkan usaha mereka dengan bahan baku lokal yang melimpah, tanpa ada ketergantungan pada bahan baku yang harus didatangkan dari luar,” kata Rita.
Namun, untuk mewujudkan program ini, Diskoperindag Berau masih harus melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DPPKUKM) Kalimantan Timur. Targetnya, program pelatihan ini bisa dilaksanakan di Pulau Maratua dalam tahun ini, setelah semua persiapan dan koordinasi rampung.
“Kami berharap proses pelatihan bisa segera dimulai, sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya,” harapnya. (*)