TANJUNG REDEB – Hingga Kamis (27/3/2025) sore, lima kampung di dua kecamatan masih terendam air. Meskipun dari pengamatan tim gabungan di lapangan, air perlahan mulai surut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Berau, Nofian Hidayat mengatakan, untuk memantau kondisi banjir, pihak telah membentuk sejumlah posko penjagaan. Di antaranya di Labanan Makarti, Tumbit Dayak dan Tumbit Melayu menjadi satu posko. 

Selain itu ada juga rencana pendirian posko di Kampung Inaran atau di Kampung Bena Baru. Dan untuk wilayah Segah masih tahap persiapan. 

“Kami masih memantau perkembangan banjir. Pengamatan sore ini, ketinggian banjir sudah perlahan mulai surut,” kata Nofian. 

Dijelaskan Nofian, setidaknya ada 8 kampung di 3 Kecamatan yang masih terdampak banjir hingga sekarang. Di antaranya Kampung Merasa di Kecamayan Kelay, kemudian Kampung Bena Baru, Pegat Bukur, Inaran, Long Lanuk, dan Tumbit Dayak. Dua kampung sisanya di Kecamatan Teluk Bayur, yakni Tumbit Melayu dan Labanan Makarti. 

Dalam penanganan banjir tersebut, cukup banyak tim yang terlibat. Seperti TNI-Polri, BPBD Berau, Basarnas, Dinas Sosial (Dinsos) Berau, Baznas Berau, PMI, Dinas Kesehatan, dan sejumlah stakeholder lainnya. 

“Hampir dipastikan seluruh masyarakat di kampung itu terdampak. Tak hanya lahan pekarangan dan rumah yang terendam, lahan pertanian warga juga terendam banjir,” katanya. 

Menurut Nofian, pengawasan akan terus dilakukan hingga banjir benar-benar surut di semua kampung. 

“Kami juga berkoordinasi dengan BMKG Berau untuk prediksi cuaca untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. 

Ketika ditanya, sejauh ini apakah sudah ada warga yang mengungsi. Nofian menjawab, sudah cukup banyak yang warga mengungsi. Seperti pindah ke tempat keluarga di Kota Tanjung Redeb, hingga dataran tinggi. 

“Banyak dari mereka yang mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak banjir dan dataran tinggi,” pungkasnya. (/)