TANJUNG REDEB – Realisasi penerimaan retribusi dari empat destinasi wisata utama di Kabupaten Berau, hingga pertengahan 2025, telah mencapai 64,89 persen dari target Rp521 juta.
Destinasi tersebut meliputi Museum Gunung Tabur, Keraton Sambaliung, Labuan Cermin, dan Air Panas Pemapak.
Kepala Bidang Bina Usaha Jasa Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Nurjatiah, mengatakan, dari keempat destinasi tersebut, Labuan Cermin dan Air Panas Pemapak menjadi kontributor terbesar.
Labuan Cermin, dengan kejernihan airnya yang memukau, telah menyumbang Rp141,75 juta dari target Rp215 juta.
Sementara itu, Air Panas Pemapak yang terkenal dengan kehangatan alami airnya telah mencatat penerimaan Rp187,405 juta dari target Rp290 juta.
Museum Gunung Tabur dan Keraton Sambaliung juga menunjukkan progres positif, masing-masing merealisasikan Rp7,085 juta dan Rp1,835 juta. Meski masih terdapat kekurangan dalam pencapaian target.
“Kami tetap optimis melihat pencapaian ini jauh lebih baik dibandingkan tahun 2024, di mana target PAD pariwisata hanya Rp100 juta, namun realisasinya mencapai Rp290 juta,” kata Nurjatiah kepada Berauterkini.
Dia menjelaskan, peningkatan ini tidak lepas dari pengelolaan yang lebih baik setelah diterapkannya Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
“Dalam perda baru mengatur 14 destinasi wisata yang ada di Kabupaten Berau,” jelasnya.
Meski mengatur retribusi pada 14 destinasi wisata, namun saat ini baru empat destinasi yang ditarik retribusinya karena dianggap telah memenuhi syarat sebagai destinasi wisata unggulan, terutama dari aspek aksesibilitas, akomodasi, atraksi, aktivitas, dan fasilitas.
Sebanyak 10 destinasi lainnya, seperti Pulau Kakaban, Sigending, Air Terjun Tiga Bidadari, Danau Nyadeng, dan Mangrove Kampung Tembudan, masih dalam tahap pengembangan dan belum dikenai retribusi.
Pihaknya terus berupaya untuk terus melakukan perbaikan pengelolaan agar destinasi-destinasi tersebut dapat memenuhi syarat sebagai objek wisata yang layak dan memberikan kontribusi terhadap PAD.
Keberhasilan Labuan Cermin dan Air Panas Pemapak menjadi bukti nyata potensi besar pariwisata Berau.
Dengan pengelolaan yang lebih baik, pemerintah optimistis dapat memenuhi target PAD tahun ini sekaligus memperluas sumber pendapatan dari sektor pariwisata.
“Karena pendapatan daerah melalui sektor pariwisata harus ditingkatkan dan digalakkan lebih masif lagi pengelolaan dan pemungutannya,” tandas Nurjatiah. (*)