TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, Gamalis, mendapatkan mandat dari Bupati Sri Juniarsih untuk terjun langsung mengantarkan bantuan logistik bagi korban banjir di Kampung Long Laai dan Long Ayan, Selasa (28/5/2025).

Penyaluran bantuan tersebut dilakukan demi memastikan kerja sama lintas lembaga berjalan untuk menolong para korban banjir di lima kampung di Kecamatan Segah.

Berdasarkan rangkuman data Pemerintah Kecamatan Segah, Kampung Long Ayan merupakan kawasan terbanyak jumlah korban banjir yang mencapai 471 kepala keluarga (KK) atau 1.306 jiwa yang tersebar di 4 RT.

Kampung Long Laai pun demikian. Sebanyak 212 KK dengan jumlah korban mencapai 640 jiwa di 4 RT sempat terisolasi lantaran jalan akses menuju kampung terendam banjir.

Hal itu mengakibatkan bantuan logistik sempat terkendala saat BPBD Berau terjun langsung ke lokasi pada hari banjir melanda pemukiman warga.

Sebanyak dua truk bantuan logistik diberikan demi mengurangi beban warga yang terdampak banjir setinggi lebih dari lima meter tersebut. Bantuan itu antara lain sembako, pakaian layak pakai, hingga selimut untuk bertahan di posko pengungsian.

“Kami berbagi tugas. Saya mesti mengunjungi warga kami yang berada di Kampung Long Laai dan Long Ayan,” kata Gamalis.

Sempat berjibaku dengan lumpur saat mengantarkan logistik ke Long Laai, Gamalis merampungkan pengiriman bantuan logistik dalam 3 jam. Bantuan itu diterima langsung oleh tokoh masyarakat dan tokoh adat yang jadi bagian dari korban banjir di posko pengungsian.

Hingga malam tiba, rombongan Gamalis singgah di titik kedua di Long Ayan, sebelum akhirnya bertolak kembali ke titik kumpul di Kantor Kecamatan Segah.

“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara kami yang ada di 4 kampung lainnya,” sebut dia.

Menurut Gamalis, fasilitas umum di dua lokasi tersebut banyak yang rusak. Bahkan, rumah warga terdapat yang hanya tersisa atap, terpisah dari dinding bangunan akibat sapuan banjir.

Pemerintah pun mencari cara agar semua fasilitas tersebut dapat kembali digunakan, khususnya fasilitas umum seperti posyandu, rumah ibadah, dan kantor kampung, demi melancarkan proses pelayanan kepada masyarakat.

“Ini memang berbahaya. Kami upayakan agar ada solusi terbaik untuk warga yang bermukim di DAS Sungai Segah ini,” tuturnya.

Dia menegaskan, pemerintah saat ini telah melakukan mitigasi potensi bencana yang akan terjadi ke depan agar pembangunan infrastruktur lebih aman dari banjir. 

“Kita enggak tahu kapan musibah datang, tapi kita bisa memitigasi. Mengurangi angka kerugian yang diderita warga,” tuturnya.

Hingga saat ini, pemerintah mempersilakan siapapun yang siap memberikan bantuan kepada warga di lima kampung di Segah. Apalagi, bantuan yang ada saat ini masih kurang untuk mencukupi kebutuhan warga selama di pengungsian.

“Gotong-royong akan memudahkan kita untuk meringankan beban saudara kita yang terkena musibah,” pesannya. (*)