Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Fathur

TANJUNG REDEB – Proyek revitalisasi Tepian Kalimarau mengalami penundaan karena keterlambatan pengiriman Penerangan Jalan Umum (PJU) dari Yogyakarta. Saat ini, progres revitalisasi telah mencapai 84 persen.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Indra Lestianto, menyampaikan bahwa terdapat penambahan waktu pengerjaan selama 50 hari kalender akibat keterlambatan tersebut.

“Pengerjaan tahap pertama ini menelan anggaran sebesar Rp4,5 miliar untuk sepanjang 140 meter. Saat ini fokus utama tinggal pemasangan PJU yang diharapkan segera tiba agar pengerjaan bisa selesai sesuai target,” ujar Indra, pada Senin (13/1/2025).

Pada tahap ini, revitalisasi mencakup pembangunan fasilitas dasar seperti toilet dan pos jaga yang terintegrasi.

“Fasilitas ini kami buat menjadi satu untuk mempermudah pemeliharaan kebersihan dan memonitor berbagai aspek di area tersebut,” tambahnya.

Namun, sejumlah elemen tambahan seperti videotron, zona seniman di sudut tepian, serta fasilitas bermain anak-anak akan dibangun pada tahap berikutnya.

“Untuk tahap pertama ini elemen-elemen tersebut belum ada. Rencananya akan dilanjutkan, tapi masih menunggu kepastian alokasi anggaran dari APBD untuk tahun ini,” ungkapnya.

Revitalisasi ini ditargetkan selesai pada akhir Januari atau awal Februari 2025. Sebelum pengerjaan dimulai, pihaknya telah melakukan rapat dengan Camat serta koordinator lapangan pedagang kaki lima (PKL) untuk memastikan kelancaran revitalisasi tanpa mengganggu aktivitas di sekitar area tepian.

“Tepian Kalimarau ini tidak hanya dirancang untuk mempercantik kawasan, tetapi juga menjadi ruang publik yang fungsional. Nantinya akan ada fasilitas yang mendukung aktivitas seniman lokal serta ruang bermain anak-anak agar kawasan ini lebih hidup dan bermanfaat bagi masyarakat,” bebernya.

Proyek ini diharapkan menciptakan kawasan yang lebih modern dan ramah publik, sekaligus menambah daya tarik bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Tepian Kalimarau. (*)