Reporter : Redaksi
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB, – Kampanye gaya hidup sehat kepada kepada masyarakat kabupaten Berau terus dilakukan dengan Aksi Bergizi di Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie menjelaskan, agenda itu melibatkan pelajar jenjang SMP-SMA usia produktif dengan malakukan kegiatan senam, sarapan dan minum tamblek tambah darah, dan KIE.

Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dalam peringatan ke-60 Hari Kesehatan Nasional (HKN). Bersama ratusan pelajar mengikuti agenda itu dengan mengusung tema “Gerak Bersama Sehat Bersama.”

Gerakan aksi bergizi ini diawali dengan olahraga senam bersama lalu sarapan dengan menu bergizi seimbang. Setelah itu para siswi minum tablet tambah darah untuk mencegah anemia.

“Jadi erakan bergizi yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja usia sekolah dalam membiasakan konsumsi tablet tambah darah, makanan bergizi seimbang dan aktifitas fisik,” ungkapnya, Jumat (8/11/2024).

Lanjut Lamlay, yang menjadi fokus mereka yakni, bahwa anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut, tak terkecuali di Berau.

Lanjutnya, tujuan strategis Aksi itu untuk Remaja Kekinian juga sebagai referensi kesehatan, gizi remaja, serta bagaimana mengatasi masalah sosial yang sesuai dengan tumbuh kembang peserta didik berdasarkan jenjang pendidikan serta mendorong dan menumbuh kembangkan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Kegiatan ini untuk mengatasi isu kesehatan remaja dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, diharapkan dapat menjawab permasalahan tantangan yang dihadapi oleh remaja yang beragam mulai dari memahami siklus hidup manusia hingga masa depan yang lebih baik. Ini juga ada kaitannya dengan permasalahan pencegahan stunting,” lanjutnya.

Besar harapannya, setelah adanya agenda tersebut, informasi dapat tersalurkan kepada para generasi muda, sebagai agen perubahan.

“Kami harap ada peningkatan pengetahuan dan kesadaran bagi para peserta didik dalam upaya pencegahan stunting,” tegasnya.

Apalagi, para remaja putri disiapkan kesehatannya karena nantinya akan masuk masa pernikahan, hamil dan melahirkan, terkait konsumsi tablet tambah darah harus dikawal dan dipastikan diminum dan membiasakan makan makanan bergizi serta olahraga.

“Kita perlu pastikan kualitas kesehatan remaja putri dalam melanjutkan kehidupan. Laksanakan di sekolah dan lakukan pembinaan serta pendampingan. Supaya anak-anak kita sehat menuju generasi emas tahun 2045,” tutupnya. (*)