TANJUNG SELOR – Herman Patintingan ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Pria yang tinggal sendiri di pondok kebunnya di Kilometer (Km) 48 Jalan Bulungan–Berau itu, diketahui telah meninggal dalam waktu yang cukup lama. Saat ditemukan pada Rabu, 21 Mei 2025, tubuhnya telah menjadi kerangka.

Pondok tempat Herman tinggal berada di kawasan yang terpencil. Tidak ada tetangga, tidak ada listrik, dan akses ke lokasi cukup sulit. Keberadaannya benar-benar terisolasi.

Petugas dari Polresta Bulungan bersama tim medis telah melakukan visum luar terhadap jenazah di RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor. Namun keluarga menolak dilakukan autopsi dan menandatangani berita acara penolakan.

“Jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” kata Kasi Humas Polresta Bulungan IPTU Magdalena melansir Nusantaraterkini.id.

Keluarga menyebut Herman memiliki riwayat penyakit lambung. Di dalam pondok, ditemukan dokumen kesehatan yang mendukung informasi tersebut. 

Berdasarkan keterangan anaknya, Herman terakhir kali menghubungi mereka pada 6 April 2025. Upaya untuk menghubunginya kembali sejak saat itu tak berhasil.

Anak lainnya menyebut Herman sempat pulang ke rumah saat hari ketiga Lebaran IdulFitri, lalu kembali ke pondok di hari yang sama sekitar pukul 15.00 Wita.

“Korban memiliki riwayat sakit lambung,” ujar IPTU Magdalena.

Jarak antarpondok yang berjauhan dan lokasi yang sepi membuat tidak ada yang mengetahui kondisi Herman saat meninggal. Bahkan, dompet dan uang milik korban ditemukan masih utuh di lokasi.

“Kemungkinan korban meninggal tanpa diketahui siapa pun, mengingat kondisinya sudah jadi kerangka,” pungkas IPTU Magdalena. (*)