TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, memberikan perintah langsung kepada Dinas Pendidikan sebagai penanggung jawab program penanaman pohon lewat pelajar.
Melalui program “Satu Orang Satu Pohon” diharapkan dapat menjadi pemicu gerakan yang lebih masif dari semua kalangan.
“Disdik, nanti murid sekolah itu diberikan program penanaman pohon,” perintah Bupati Sri di hadapan para mitra TP PKK dan Posyandu.
Langkah awal ini dianggap menjadi tindakan konkret di tengah krisis tutupan hutan di Bumi Batiwakkal yang berujung pada banjir besar yang melanda enam kecamatan beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan, program tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan banjir akibat penggundulan hutan di kawasan hulu sungai akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan.
“Harus ada tindakan konkret, jangan hanya sebagai seremoni,” tegas dia.
Dia pun kembali menjelaskan bahwa kewenangan daerah dalam menindak aktivitas tersebut seluruhnya berada dalam kendali pemerintah pusat, mulai dari izin hingga penindakan.
Ia juga mengaku sepaham dengan narasi publik yang menolak penambangan secara ilegal. Namun, hal ini tidak dapat ditindak oleh pemerintah daerah.
“Saya tidak mau juga ada illegal mining ini. Saya sama sekali tidak menerima apapun dari pertambangan ilegal,” kata dia.
Dia menyebut, saat ini, sebanyak 77 kampung di Berau telah menerima dana dari program hutan karbon senilai Rp390 juta per tahun. Anggaran yang disebut dapat menjadi modal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus melaksanakan program penghijauan hutan.
“Gerakkan anak-anak kita untuk menanam pohon, dari SD sampai SMA,” pesan dia.
Sementara itu, Kepala Disdik Berau, Rabiatul Idalisah, akan menindaklanjuti arahan bupati tersebut dengan melakukan penghitungan matang terkait teknis pelaksanaan program penghijauan itu.
“Ini kerja lintas OPD ya, kami akan laksanakan,” sebut dia.
Sejauh ini, dia mengaku belum ada program khusus terkait penanaman pohon. Sehingga, diperlukan kajian sebelum program itu dilaksanakan secara teknis oleh sekolah.
Namun, pelaksanaan program itu nantinya dapat dilakukan secara serentak. Sebab, di sekolah juga terdapat kegiatan kerja bakti yang bisa dijadikan momen untuk penanaman pohon.
“Hasil tindak lanjutnya akan kami kabarkan ke teman-teman,” katanya. (*)