SAMARINDA – Ketua Tim Pemenangan SraGam, Ahmad Najib Fathoni, mengingatkan pasangan kepala daerah yang baru dilantik untuk memberikan fokus serius terhadap program ketahanan pangan. 

Sebab, kemandirian pangan saat ini menjadi atensi serius di level dunia. Pun menjadi program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto dalam visi Asta Cita. Di tengah ancaman krisis pangan global. 

“Penting untuk mengerjakan itu lebih serius,” kata pria yang akrab disapa Pakde Toni tersebut. 

Pesan itu disampaikan langsung setelah dirinya menjadi tamu kehormatan dalam pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Berau, Sri Juniarsih dan Gamalis, pada Selasa (15/4/2025) kemarin. 

Menurut dia, pemberdayaan petani dan nelayan di setiap kampung potensial di Berau, menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. 

Merumuskan kembali program yang tepat dan memiliki sinergi dengan pemerintah pusat, disebut dia dapat menjadi langkah awal yang dapat dilakukan pemerintah. 

Dengan kekayaan alam dan bumi yang subur, menjadi kekuatan penting untuk memastikan kesejahteraan warga Bumi Batiwakkal. 

“Harus fokus di sektor itu, kualitas SDM kita perlu ditingkatkan,” kata pria pendiri Pandawa Center di Berau tersebut. 

Keberhasilan kedua kalinya dia mengantarkan pasangan petahana tersebut memenangkan Pilkada Berau 2024 lalu, menjadi tantangan sendiri dalam memastikan setiap program bisa dirasakan masyarakat luas. 

Menurutnya, tak ada waktu untuk petahana bersantai pasca dilantik. Segudang masalah mesti diselesaikan dengan cepat dengan keputusan yang tepat. 

“Harus langsung akselerasi menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata dia. 

Di samping itu, dia meminta agar pasangan SraGam dapat pula memastikan 18 plus 7 bisa ditunaikan tepat waktu. Selama 5 tahun ke depan hingga 2030. 

Dia menyampaikan, tak kalah penting pula pemerintah untuk menunaikan janji di bidang pendidikan dan kesehatan. Dua sektor pelayanan dasar yang tak boleh diabaikan pemerintah ke depan. 

“Bupati saya yakin punya tim di pemerintah yang bisa menunaikan janji tersebut,” tutupnya. (*)