TANJUNG REDEB – Keluhan warga terkait polusi suara dari mesin pembangkit di PLTD Sambaliung, mendapat respons cepat dari PT PLN UP3 Berau dan pemerintah daerah.

Dikabarkan sebelumnya, Aspar Paturusi, warga Gang Tepian Indah, RT 01, Sambaliung, melayangkan protes atas dampak penambahan mesin pembangkit di PLTD Sambaliung.

Tama Baskara, Bagian Operasi dan Pemeliharaan PLN Nusantara Power PLTD Sambaliung, kepada awak media ini mengatakan, pihaknya telah mendapatkan surat undangan mediasi dari DLHK Berau.

Baskara membeberkan informasi bila pada pekan sebelumnya, pihak pemerintah telah melakukan peninjauan langsung ke PLTD Sambaliung. Membawa sound level meter, untuk mengukur tingkat kebisingan dari mesin tersebut.

“Ada kemarin kami dikunjungi oleh DLHK, tindak lanjut dari laporan warga sepertinya,” ungkap Baskara, Selasa (18/2/2025).

Ia membeberkan, bila operasi dari mesin sewatama tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab PLN Nusa Daya. Perusahaan penyewa petak lahan milik PLN Nusantara Power.

Secara penuh, kawasan PLTD Sambaliung dikelola oleh Nusantara Power. Bekerjasama dengan Nusa Daya dalam hal penyewaan alat.

“Ada dua perusahaan yang operasi mas, kalau pembangkit sewatama, yang kelola Nusa Daya,” ungkapnya.

Dirinya mengaku baru aktif bekerja di PLTD Sambaliung, selama dua pekan belakangan ini. Keluhan warga tersebut telah sampai ke dirinya sebelum ia aktif bekerja.

Protes warga itu pun ia anggap sebagai hal yang wajar. Sebab, menurut perkiraannya letak mesin tak lebih dari sekitar 300 meter dari pemukiman warga.

Sehingga saat operasi, suara bising akan sampai ke rumah warga. Apalagi saat malam hari. Ketika alat beroperasi penuh.

“Itu sudah saya dengar, sekarang sudah ditindaklanjuti,” beber pria yang sebelumnya bekerja di PLN Tanjung Selor.

Ia mengungkapkan, rencananya proses mediasi akan dilangsungkan di Kantor DLHK Berau, Jalan APT Pranoto, Tanjung Redeb.

Dari hasil itu, nantinya akan disampaikan sikap perusahaan terkait dengan tindak lanjut langkah perusahaan pasca diprotes warga.

“Kalau saat ini kami belum bisa sampaikan langkah apa-apa dari kami mas,” kata dia. (*)