Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, Bupati Kabupaten Berau, Sri Juniarsih, terjun langsung dalam ‘Aksi Bersih Sampah’ di sepanjang tepian Jalan Ahmad Yani, Minggu (30/6/2024) pagi.

Selain bersih-bersih sampah, pada hari bebas kendaraan alias Car Free Day (CFD) itu, bupati bersama dengan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkoimda) serta masyarakat melakukan senam minim sampah, sedekah sampah dan peresmian Bank Sampah Kelurahan Bugis (BSKB).

Umi Sri – sapaan bupati, mengatakan persoalan sampah di Berau ini patut menjadi perhatian serius seluruh warga. Sebab, semakin tahun angka produksi sampah semakin meningkat.

Menurut data pada 2023 lalu, Berau memproduksi sampah rumah tangga hingga industri, mencapai 51 ribu ton. Debit sampah yang menyesaki ruang penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bujangga.

Belum lagi, data 26 persen produksi sampah di Berau diisi sampah plastik yang jelas berpotensi menimbulkan masalah lingkungan di Berau, termasuk bakal mencemari tanah, sungai hingga laut.

“Dari situ kita harus sadar, bahwa sampah ini menjadi ancaman serius untuk Berau,” ujar Umi mengingatkan.

Karena itu, mengentaskan persoalan sampah tersebut, menurut Umi Sri, dibutuhkan kerja sama yang dimulai dari lingkungan masyarakat dengan memastikan proses pemilahan sampah dapat berlangsung dari sampah rumah tangga.

Pemilahan sampah tersebut akan ditopang dengan program yang digalakkan masing-masing kelurahan di Berau, yakni memastikan berjalannya program bank sampah.

Bank sampah tersebut bakal menampung hasil pemilihan sampah   non organik yang dapat diubah menjadi cuan alias uang, melalui Bank Sampah.

Sementara, sampah organik disarankan untuk dijadikan bahan baku pembuatan pupuk kompos yang juga memiliki potensi cuan.

“Jadi, jangan sembarangan membuang sampah, dipilah betul-betul. Dari situ kita bisa dapat untung,” katanya.

Program tersebut selaras dengan target pemerintah untuk memastikan pada 2026 mendatang, Berau akan bebas sampah yang berserakan mengotori ruang-ruang publik.

Upaya itu akan sangat berdampak bagi Berau yang saat ini kembali mengangkat diri sebagai daerah tujuan wisata berkelas internasional.

“Kita harus sadari wilayah kita ini tujuan wisata. Jadi harus bersih dari sampah yang berserakan di jalan,” tegasnya.

Umi menugaskan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, untuk memastikan setiap program penanganan sampah dapat berjalan sesuai dengan target pemerintah.

Termasuk pula memastikan kebersihan kawasan Sungai Segah yang telah menjadi icon wisata di “Bumi Batiwakkal”.

“Sudah ada kapal pengangkut sampah, unitnya juga akan kita tambah,” terangnya.

Sementara itu, Kepala DLHK Berau, Mustakim Suharjana, menyatakan akan memastikan proses pengolahan sampah di Berau berjalan sesuai target pemerintah.

Dalam praktik ke depan, pengolahan sampah akan dibuat lebih modern dengan memastikan proses daur ulang, akan berjalan di tempat pemrosesan akhir sampah yang saat ini sedang dibangun pemerintah.

Namun untuk saat ini paling memungkinkan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam memastikan pemilahan sampah yang nantinya akan dikelola bank sampah.

“Paling dekat adalah proses daur ulang itu berjalan di masyarakat dengan memanfaatkan bank sampah,” katanya.

Agenda ‘Aksi Bersih Sampah’ itu pun diakhiri dengan pembagian undian berhadiah kepada seluruh peserta dengan hadiah utama satu unit kulkas dan 3 unit sepeda gunung. (*/ADV)