TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, meninjau proyek pembangunan drainase atau saluran air di Jalan SMP, Kelurahan Bedungun, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, beberapa waktu lalu. Progresnya sudah mencapai 80 persen.
Proyek itu merupakan fokus pemerintah untuk menanggulangi banjir di kawasan Bedungun yang saat musim hujan tiba melanda kawasan Jalan SMP sampai ke Jalan Kedaung. Kawasan ini kerap terendam kala hujan melanda “Bumi Batiwakkal”.
Menurut laporan, progres proyek itu sudah mencapai 80 persen. Hanya menyisakan beberapa bagian yang membutuhkan sentuhan akhir sebelum mencapai 100 persen. Diprediksi, pada dua bulan mendatang proyek akan rampung.
Umi Sri-sapaan bupati mengungkapkan, masterplan penanganan banjir di Berau telah berjalan sejak 2021 lalu. Bedungun menjadi salah satu titik yang menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Tahun ini kembali diprogramkan pembangunan drainase di Jalan SMP,” ucapnya kepada awak media.
Diharapkan, dengan pembangunan drainase ini penanggulangan banjir di Kelurahan Sei Bedungun dapat dituntaskan.
“Insya Allah, tahun 2024 ini akan selesai penanganan rawan banjir di Sei Bedungun,” harap Umi.
Hadir menemani Inspeksi mendadak (sidak) Umi Sri, Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pranata, yang mengatakan pada tiga tahun lalu, pihaknya telah membangun kolam detensi alias kolam resapan di sekitaran Bedungun.
Kolam tersebut yang dibangun bersamaan dengan pembuatan beronjong. Diharapkan dapat menjadi tempat bermuaranya air hujan sebelum dialirkan ke Sungai Segah.
“Air hujan bisa ditampung disini. Mengurangi genangan air yang ada di jalan,” jelasnya.
Dengan luasnya area Sei Bedungun dan banyaknya pembukaan lahan di wilayah atas, sayangnya kolam tersebut tidak terlalu maksimal berfungsi.
Pada tahun ini, bakal ditembuskan saluran pembuangan dari kolam resapan menuju ke sungai.
Adapun kegiatan yang dimaksud adalah pembangunan drainase di Sei Bedungun, yang nilainya sekira Rp30 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Progres saat ini, sudah dibuatkan saluran pembuangannya dari Jalan Muslimin sampai ke sungai. Ditargetkan pekerjaan itu selesai sampai akhir Desember.
“Tapi sepertinya belum sampai Desember pekerjaan drainase ini sudah selesai. Kemungkinan Oktober ini selesai,” katanya menargetkan.
Sebenarnya, kata Hendra, jalur penanganannya tersebar. Hanya saja yang saat ini menjadi fokus adalah Jalan SMP sepanjang kurang lebih 600 meter.
Sedangkan untuk pembangunan drainase di Jalan Kedaung sudah tuntas dikerjakan, tinggal dirapikan di Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau.
Pihaknya juga tengah mengerjakan drainase dari simpang Jalan Muslimin, menuju ke kolam resapan. Apabila pekerjaan tersebut selesai, diyakini dapat menekan banjir di kawasan Kedaung.
Kendati demikian, seiring dengan perkembangan Kabupaten Berau, tentunya pekerjaan penanganan banjir ini bukan akhir dari semuanya.
Suatu saat tetap akan ada maintenance atau pemeliharaan, pengembangan dan perbaikan lagi. Bergantung perubahan pengembangan daerah perkotaan.
“Area resapan ini semoga bisa dijaga oleh masyarakat,” harapnya. (*adv)