TANJUNG REDEB – Pengangguran terbuka di Berau kembali meningkat. Setelah mampu ditekan pemerintah tiga tahun sebelumnya. Menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengentaskan persoalan tersebut di Bumi Batiwakkal.
Berdasarkan data, pada 2024 lalu pengangguran di Berau mencapai angka 5,15 persen. Atau setara dengan 6.871 warga yang masuk dalam kategori pengangguran terbuka, dari total penduduk angkatan kerja sebanyak 126.670 jiwa.
Dari angka pengangguran terbuka itu, didominasi dari kelompok jenis kelamin laki-laki, sebanyak 3.972 jiwa. Sementara sisanya merupakan perempuan, sebesar 2.899 jiwa.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Berau menempati lima terendah di Kaltim yang mencapai 4,95 persen. Namun masih lebih rendah dari TPT Kaltim yang mencapai 5,31 persen.
Pada tahun ini pun termasuk rekor pengangguran tertinggi selama tiga tahun terakhir. Dari data BPS Berau, pada 2022 lalu pengangguran terbuka berada di angka 5,02 persen.
Kemudian menurun pada 2023, mencapai 4,95 persen. Kemudian pada tahun ini menembus angka yang dua tahun sebelumnya berhasil di tekan pemerintah.
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Wakil Bupati Berau, Gamalis, mengaku pemerintah belum memastikan penyebab pasti dari tingginya angka pengangguran pada tahun lalu.
“Belum ada kami analisa terkait penyebab pastinya, itu mesti dipelajari lagi,” kata dia.
Dia hanya dapat memastikan, ke depan pemerintah akan meningkatkan gairah investasi untuk masuk ke Bumi Batiwakkal. Demi membuka celah serapan tenaga kerja lokal yang berdomisili di Berau.
“Harus meningkatkan investasi, serapan tenaga kerja bisa akan tinggi,” ucap Gamalis.
Pria yang gemar menggunakan peci berklir hitam ini berkomitmen akan membuat kebijakan yang pro terhadap rakyat. Yang bisa memastikan para tenaga kerja lokal tak akan jadi penonton di rumah sendiri.
Selain itu, Disnakertrans Berau diperintahkan untuk memastikan setiap pengangguran di Berau merupakan usia kerja yang dilengkapi dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Oleh karenanya, Pemkab Berau pun akan terus mengupayakan dibangunnya Balai Latihan Kerja yang dapat menjadi jembatan antara penyedia lapangan kerja dan para pencari kerja.
“Semoga visi ke depan dapat berjalan sesuai harapan,” tegas dia. (*)