Foto: Wakil Bupati Berau Gamalis saat meninjau kapal tambangn di Lamin
TANJUNG REDEB – Selain LCT, Pemerintah Kabupaten Berau melirik kapal tambangan atau alat transportasi penyebrangan tradisional untuk mengangkut orang dan barang. Wakil Bupati Berau, Gamalis menyampaikan, saat ini pihaknya terus berupaya mengadakan kapal angkut sebelum jembatan Sambaliung ditutup total untuk perbaikan.
Dijelaskannya, untuk pengadaan alat angkut orang dan barang (kendaraan) tersebut, sempat ada beberapa pilihan. Mulai dari LCT, kemudian kapal ferry, kembali lagi ke LCT. Dan terakhir, Pemkab Berau, melirik kapal Tambangan di Lamin, Kecamatan Teluk Bayur.
“Memang awalnya, sempat akan menggunakan LCT, tapi secara regulasi tidak bisa. Karena LCT ini hanya mengangkut barang. Sementara Ferry dipastikan tidak bisa, karena manuvernya sulit, dan tidak bisa melalui jembatan. Maka pilihannya ada kapal tambangan,” jelasnya.
Terkait kapal tambangan, sudah pernah ditinjau langsung. Menurutnya, kapal tersebut cukup memungkinkan kendaraan dan orang. Hanya kata Gamalis, kapal tambangan itu hanya bisa mengakut kendaraan roda dua sebanyak 12 unit, dan 24 orang.
Sementara untuk angkutan kendaraan roda empat, menggunakan kapal LCT yang nantinya menuju Singkuang.
“Untuk sementara tambangannya ada 5 unit, tapi mungkin tidak bisa semua digunakan. Maksimal 3 minimal 2. Pihak pengelola juga sudah menyetujui, armadanya itu digunakan untuk penyeberangan nanti,” jelasnya.
Sementara ini, yang akan dibahas selanjutnya adalah, bagaimana sistem sewanya. Apakah menggunakan sistem bayar perorangan, sewa per hari, atau bagaimana.
“Jadi nanti tinggal bagaimana sistemnya. Nanti kami juga akan usahakan masyarakat penggunanya tidak berbayar. Nanti Pemkab yang akan membayar ke pihak pengelola tambangan itu,” pungkasnya. (/)