Foto: Wakil Bupati Berau Gamalis
TANJUNG REDEB,- Sampai saat ini persoalan tiket pesawat mahal di Berau belum tuntas. Mencari alternatif lain, Pemkab Berau akan bersurat ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Tiket Berau – Balikpapan berkisar Rp 1,8 juta. Sementara harga normalnya mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu lebih sebelum pandemi covid-19.
Wakil Bupati Berau, Gamalis menjelaskan, masukan dari berbagai pihak,Pemkab segera diminta membuat surat yang ditujukan ke Kemenhub. Dengan harapan, mendapat solusi dari kementerian terkait mahalnya harga tiket.
“Apakah nantinya Kemenhub itu memberikan solusi subsidi atau memberikan penambahan maskapai yang akan terbang ke sini. Apapun itu tapi yang jelas, tidak hanya wings air yang terbang ke Berau ini tapi juga maskapai lain,” jelasnya.
Ia menjelaskan, poin dari surat itu selain meminta bantuan opsi, juga menerangkan kondisi riil harga tiket di Berau yang sangat tinggi. Diharapkan Kemenhub dapat memfasilitasi percepatan masuknya maskapai lain ke Berau.
“Karena ini adalah masalah kita semua. Banyak masyarakat mengeluh bahkan wisatawan yang akan datang ke Berau juga mengeluh tiket mahal. Miris juga, Berau sebagai penunjang IKN, khususnya pariwisata Berau, harga tiket tidak bisa terkendali,” jelasnya.
Saat ini, hanya ada satu maskapai yang beroperasi di Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau. Karena minumnya persaingan, berdampak pada mahalnya harga tiket.
Sementara itu, Kadishub Berau, Andi Marewangeng mengatakan, dalam minggu ini, pihaknya akan menindaklanjuti surat yang akan dikirimkan ke Kemenhub.
Setelah ditandatangani Bupati Berau dan Wakil Bupati Berau, surat tersebut akan segera dikirimkan ke Kemenhub. Selanjutnya menunggu agenda pemanggilan untuk melakukan audiensi.
“Nanti kemungkinan, audiensinya akan menghadirkan Bupati atau wakil Bupati Berau, beserta DPRD Berau,” pungkasnya. (*)