Foto ist: Suasana Kampung Pegat Batumbuk dari udara
TANJUNG REDEB,- Menjadi salah satu kampung atas air di Berau, persoalan TPU di kampung penghasil terasi ini tak kunjung tuntas.
Meskipun, telah berulang kali diusulkan pemerintan kampung melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Murembang) kecamatan dan kabupaten. Namun, hingga kini Kampung Pegat Batumbuk tak kunjunh memiliki Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Akibatnya, jika warga Kampung Pegat Batumbuk meninggal dunia, proses pemakamannya masih numpang di TPU kampung lain.
Alimuddin, Kepala Kampung Pegat Batumbuk menjelaskan, saat ini pemakaman warganya harus menempuh perjalanan cukup lama dengan menggunakan kapal cepat atau speedboat. Untuk membawa jenazah ke TPU Kampung Maluang.
“Sampai sekarang kita masih pakai kapal atau speed untuk menyebrangkan jenazah,” tuturnya.
Ia menambahkan, meski persoalan ini menyangkut kebutuhan orang banyak. Namun hingga kini usulan kampung tak pernah terwujud.
Koordinasi dengan lintas kampung juga telah dilakukan, hasilnya Kampung Pegat Batumbuk mendapat bantuan lahan TPU dari kampung Kasai. Namun, lahan itu dinilai kurang ideal lantaran di dalamnya banyak bebatuan.
“Memang ada bantuan lahan dari Kasai, tapi karena lokasinya yang banyak bebatuan keras jadi belum bisa dimanfaatkan,”bebernya.
Sebenarnya kata dia, pemerintah kampung memiliki lahan yang diproyeksikan sebagai lahan TPU dengan luas 1 Hektare. Hanya saja, lokasinya masih memerlukan dukungan alat berat agar bisa digunakan.
“Kalau tidak bisa merealisasikan usulan pengadaan TPU sebaiknya bantu alat berat untuk membangun TPU Kampung Pegat Batumbuk,”pungkasnya.(*)
Reorter: Dini Diva Aprilia