TANJUNG REDEB – Gempa berkekuatan magnitudo 3,3 yang berpusat di Berau, Jumat (30/5/2025) sekira pukul 13.14 WIB, menjadi yang kedelapan kali dirasakan warga Bumi Batiwakkal sepanjang Mei 2025.
Sepertinya, warga Berau mulai terbiasa dengan gempa-gempa kecil ini. Namun tak sedikit yang mulai bertanya-tanya, akankah ini menjadi awal dari yang lebih besar?
“Untuk rekapitulasi gempa di pencatatan kami, gempa siang ini merupakan gempa kedelapan yang dirasakan di Berau pada bulan ini,” ujar Forecaster (Prakirawan) BMKG Berau, Egik.
Dikatakannya, delapan gempa yang dirasakan tersebut tidak semua pusatnya terjadi di Berau. Beberapa di antaranya terjadi di luar daerah, namun getarannya dirasakan di sejumlah wilayah di Bumi Batiwakkal.
“Yang pusat gempanya di Berau hanya lima kejadian,” katanya.
Dari total getaran gempa yang dirasakan, paling terasa gempa yang berpusat di Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Meski cukup sering dilanda gempa, hingga saat ini pihaknya belum mendapat adanya bangunan mengalami kerusakan.
“Paling besar berkekuatan 6.0 Magnitudo. Itu terjadi Mei ini juga. Kalau laporan kerusakan bangunan belum ada kami terima,” lanjutnya.
Adapun penyebab gempa tersebut, kata dia, umumnya diakibatkan dari pergerakan Sesar Mangkalihat, salah satu sesar aktif di wilayah Kalimantan Timur. Jenisnya adalah strike-slip fault atau sesar mendatar, yaitu sesar yang bergerak horizontal akibat tekanan lempeng bumi yang saling bergesekan.
“Untuk tipe pergeseran dari sesarnya tergolong ke sesar mendatar atau Strike-Slip,” ujarnya.
Untuk saat ini, BMKG terus memantau. Warga Bumi Batiwakkal, seperti biasa, kembali pada aktivitasnya dengan sedikit waspada dengan harapan bumi akan tetap bersahabat. (*)