TANJUNG REDEB – Polemik ratusan siswa di berbagai daerah yang gagal ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun 2025 ternyata terjadi juga di Kabupaten Berau.
Dari data yang diperoleh redaksi Berauterkini, di Kabupaten Berau sendiri terdapat 5 Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri maupun Swasta yang belum tuntas melakukan input data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga batas akhir yang ditentukan pada hari ini, Jumat, 7 Februari 2025.
Ada tiga sekolah yang tidak tuntas melakukan pengisian di PPDS. Yaitu, SMK Negeri 6 Berau, SMKS Integral Hidayatullah Berau, dan SMKS Muhammadiyah Berau.
Sementara dua sekolah lainnya adalah SMKS Al Falah Queen dan SMKS Insan Cemerlang. Keduanya belum sama sekali melakukan penginputan data di sistem PPDS.
Akibatnya, ratusan siswa-siswi dari lima sekolah tersebut terancam tidak bisa mendaftar di kampus negeri impian melalui jalur prestasi.
Apalagi, SNBP merupakan jalur penerimaan mahasiswa baru untuk menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Nasional (PTN). Jalur ini biasanya adalah salah satu jalur masuk ke kampus favorit.
Kepala SMK 6 Berau, Johni Molantong saat dikonfirmasi Berauterkini enggan berkomentar banyak.
Ia hanya menegaskan saat ini masih dalam proses penginputan karena ada perpanjangan waktu.
“Masih dalam proses (penginputan) dan ada perpanjangan waktu,” kata Johni melui telepon, Jumat (7/2/2025).
Selain Kepala SMK Negeri 6 Berau, Redaksi Berauterkini juga mencoba mengkonfirmasi Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wilayah VI Berau, Ahmadong.
Namun hingga berita ini diterbitkan, awak media Berauterkini belum berhasil terhubung dan pesan Whatsapp hanya ceklis satu.
Selain kabupaten Berau, berdasarkan data yang diperoleh Berau Terkini, ada sebanyak 82 sekolah SMK negeri dan swasta di Kaltim yang para siswanya terancam tidak dapat mengikuti SNBP.
Di antaranya, Kabupaten Kutai Barat ada 10 sekolah, Kutai Kartanegara ada 18 sekolah, Kutai Timur ada 10 sekolah, Mahakam Ulu 2 sekolah.
Lalu, Kabupaten Paser 3 sekolah, Penajam Paser Utara 1 sekolah, Balikpapan 16 sekolah, Bontang 6 sekolah dan terakhir Kota Samarinda 11 sekolah. (*)