TANJUNG REDEB – Kualitas jaringan Wireless Fidelity alias WiFi di ruang publik Berau menurun. Akses yang terbatas dan tak memuaskan pengguna menjadi keluhan yang kerap dirasakan. 

Seperti yang dirasakan Fadli, seorang warga dari Kampung Labanan. Ia mengaku tak puas dengan kecepatan internet gratis yang sering lelet bahkan hilang dari jangkauan gawainya. 

“Hilang-hilang jaringannya, tidak tahu kenapa lah,” kata Fadli, kepada awak media ini saat bersantai menunggu buka puasa, di Tepian Jalan Ahmad Yani, pada Rabu (27/3/2025). 

Kondisi serupa dirasakan Fitri. Warga Tanjung Redeb ini, mengaku sering menggunakan akses WiFi gratis yang ada di Taman Berau Batiwakkal. Kualitas jaringan di tempat tersebut pun lelet. Menyulitkan untuk dirinya bisa mengakses internet secara gratis. 

Memilih untuk mengalihkan penggunaan jaringan pribadi, dianggap menjadi salah satu cara terbaik untuk tetap bisa berselancar di sosial media. 

“Memang beberapa hari ini jaringannya gak bagus,” kata dia. 

Termasuk pula jaringan yang berada di tepian Jalan Pulau Derawan. Juga tak bisa diandalkan. Bahkan, beberapa pelapak UMKM di kawasan tersebut memilih untuk menggunakan jaringan dari handphone pribadi untuk berjualan. 

Tak terkecuali juga para pengunjung. Yang tak bisa puas dengan berselancar di internet menggunakan jaringan yang dibangun pemeritah tersebut. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, menyatakan akan menerjunkan langsung petugas teknis untuk mengetes kualitas jaringan di ruang terbuka Bumi Batiwakkal itu. 

“Nanti petugas kami akan mengecek,” kata Didi, Kamis (28/3/2025). 

Ia mengaku tak bisa mengambarkan kondisi teknis di lapangan. Apakah terjadi penurunan bandwith atau kerusakan pada alat dari jaringan internet alias modem. Sehingga harus mendapatkan laporan pasti dari petugas yang melakukan pengecekan. 

“Masih saya teruskan ke tim, semoga ada informasi yg cepat dan tepat,” kata dia. 

Dalam proses perbaikan, bila alat tak rusak fatal, hanya membutuhkan masa tak sampai satu hari. Kondisi berbeda bila alat tersebut rusak parah, maka akan memakan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan kualitas jaringan. 

“Kalau tidak fatal, paling sehari selesai,” ujarnya. 

Sebagai informasi, Seribu titik WiFi gratis di ruang publik merupakan program unggulan yang dibawa oleh pasangan bupati dan wakil bupati Berau, Sri Juniarsih dan Gamalis. Termasuk dalam 18 program kerja unggulan yang diklaim telah rampung. 

Hingga akhir 2024 lalu, sudah sebanyak 1.036 titik wifi yang terpasang. Melebihi yang ditargetkan pada tahun tersebut. Masing-masing titik memiliki kecepatan akses mencapai 5 Mbps. Akan ditingkatkan menjadi 10 Mbps pada masa berjalan saat ini. 

Ditargetkan sebanyak 250 titik baru nantinya akan terpasang. Tentunya dengan kualitas jaringan yang sesuai harapan masyarakat Berau. (*)