Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Fathur

TANJUNG REDEB — Warga Kampung Samburakat, Kecamatan Gunung Tabur, dikagetkan dengan kemunculan uap panas yang muncul dari lantai rumah, pada Rabu (1/1/2025). Fenomena ini pun menjadi perhatian banyak pihak.

Menindaklanjuti fenomena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau bersama instansi teknis turut melihat lokasi uap panas tersebut. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, mengatakan bahwa saat ini fenomena tersebut masih dalam penyelidikan.

Namun, menurut Nofian, dari hasil pemeriksaan awal yang dilakukan BMKG secara visual, menunjukkan dua kemungkinan penyebab munculnya uap panas tersebut.

“Adanya magma di perut bumi sebagai sumber panas, atau ada patahan pada kerak bumi di wilayah Samburakat yang membuat munculnya uap panas,” jelas Nofian.

Adapun kronologis munculnya uap panas tersebut berawal pada Rabu pagi, sekitar pukul 10.00 WITA, di mana pemilik rumah mendapati lantai dan dinding rumah betonnya terasa panas. Pemilik rumah kemudian melakukan pengecekan pada malam hari, dan melakukan pengeboran pada dinding beton rumah. Hasilnya, didapati asap yang keluar dari besi beton.

“Saat disiram air, terkadang mengeluarkan percikan api saat air kering. Kejadian serupa juga terjadi hari ini. Bahkan keluar asap dari tanah rumah tetangga dari titik pertama,” jelasnya.

WhatsApp Image 2025 01 03 at 06.59.32

Selanjutnya dilakukan pengecekan oleh tim BPBD dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta melibatkan TNI-Polri dan aparat kampung setempat.

“Dalam penyelidikan awal, juga didapati arus listrik tetap ada saat MCB dan kilometer listrik dalam keadaan off/mati,” paparnya.

Berdasarkan koordinasinya dengan BMKG Berau, ada beberapa rekomendasi sebagai langkah antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah meninggalkan rumah jika suhu panas semakin meluas.

“Memantau secara berkala tingkat kepanasan dan luas cakupan fenomena ini. Terburuknya, pemilik rumah segera mencari tempat aman jika panas semakin meluas,” paparnya.

Adapun tindakan ke depan, lanjut Nofian, akan dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan alat khusus seperti Magnetic Luric untuk memastikan penyebab fenomena secara ilmiah.

BPBD Berau bersama BMKG terus memantau perkembangan situasi. Warga diimbau untuk tetap tenang namun waspada.

“Serta mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menjaga keselamatan,” pungkasnya.

(/)