TANJUNG REDEB – Warga Bumi Batiwakkal yang hendak mendapatkan pelayanan prima di gedung baru atau Gedung Walet RSUD dr Abdul Rivai harap bersabar dulu. Sebab, lantai 1 pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit plat merah itu, baru dapat difungsikan pada awal Juni 2025 mendatang.

Kondisi itu dikonfirmasi langsung Direktur RSUD dr Abdul Rivai, dr Joesram. Dia menyatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pra-kondisi terlebih dahulu sebelum memastikan pelayanan kesehatan dapat dijalankan.

“Paling cepat, lantai 1 digunakan pada awal Juni,” terang dr Joesram, Kamis (24/4/2025).

Dia menyebut, saat ini pihaknya masih melakukan uji coba proses penggunaan fasilitas gedung baru tersebut.

Seperti memastikan arus lalu lintas kendaraan menuju IGD. Yang sebelumnya berada di sisi selatan gedung, dan bakal dipindah di gedung baru. Nantinya gedung lama ruang IGD akan difungsikan untuk ruang fisio terapi.

Joesram mengatakan, dalam proses itu dibutuhkan penghitungan yang paten. Sehingga petugas memastikan berapa lama setiap pasien bisa dimasukkan ke dalam ruang IGD, dimulai dari pintu masuk.

“Itu harus kami tahu pasti, karena urusan pelayanan berkaitan dengan ketepatan waktu,” sebut dia.

Dia menyampaikan pula, bila gedung baru tersebut memiliki tiga lantai dan belum memiliki instalasi pembuangan. Saat ini fasilitas tersebut tengah dikerjakan oleh kontraktor yang menggarap proyek tersebut sejak 2024 lalu.

“Kami juga harus memastikan pembuangan limbah cairnya,” sebut dia.

Joesram mengatakan, pada awal Juni nanti hanya memastikan pengaktifan lantai 1 saja. Sementara untuk di lantai 2 dan 3 akan diresmikan setelahnya.

“Nanti yang meresmikan ibu bupati (Sri Juniarsih),” bebernya.

Pria alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar ini, mengatakan alat kesehatan di lantai 2 dan 3 telah mulai dicicil.

Membutuhkan waktu yang cukup demi memastikan alkes tersebut dapat difungsikan sesuai dengan standar dunia kesehatan.

“Mungkin akhir Juni bisa diresmikan kembali oleh bupati,” ujarnya.

Dia menyampaikan pula, bila semua lantai gedung beroperasi, maka masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan untuk ruang IGD, kemudian di lantai 2 untuk ruang operasi dan lantai 3 untuk perawatan intensif atau ruang ICU.

“Semoga rencana ini bisa berjalan sesuai target,” harap Joesram. (ADV)