TANJUNG REDEB – Kabar sandarnya kapal milik Kementerian Pertahanan yang ditumpangi Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam di Kabupaten Berau memberi angin segar untuk bisnis di Bumi Batiwakkal.
Bupati Berau, Sri Juniarsih, mengaku telah mendapat kabar tentang kedatangan pebisnis kakap asal Kalimantan Selatan tersebut.
Hanya saja, di saat bersamaan, dirinya sedang berada di Jatinangor, Jawa Barat, untuk mengikuti Retret Kepala Daerah Jilid II.
Diketahui, Haji Isam bertandang ke Kampung Mangkajang, Sambaliung, lokasi PT Kertas Nusantara yang dahulunya bernama Kiani Kertas.
Dikabarkan perusahaan itu akan kembali beroperasi setelah 10 tahun mesin pembuat kertas di perusahaan tersebut vakum.
“Saya ada informasi itu, tapi saya lagi retret,” kata Bupati Sri saat ditemui usai mengikuti upacara dan syukuran HUT ke-79 Bhayangkara, Selasa (1/7/2025).
Padahal, kata Sri, bila bertemu Haji Isam dirinya ingin menyampaikan banyak hal, termasuk dorongan untuk peningkatan nilai investasi di Kabupaten Berau.
Sri mengetahui bila Haji Isam merupakan bagian dari perpanjangan tangan pemerintah pusat, meski bergerak khusus di bidang industri swasta.
“Kabarnya memang sehari saja beliau di Mangkajang,” sebutnya.
Dia menyampaikan, pemerintah daerah menyambut baik niat pengusaha batu bara tersebut mengaktifkan kembali PT Kertas Nusantara.
Perusahaan tersebut menjadi bagian dari pertumbuhan Berau sejak era Presiden Soeharto. Harapannya, beroperasinya perusahaan tersebut memberikan angin segar untuk pembangunan di Bumi Batiwakkal.
“Tentu harus beri dampak terhadap gairah ekonomi di masyarakat. Sehingga, bisa menekan angka pengangguran di Berau,” kata dia.
Menurut dia, angka 5 persen pengangguran terbuka di Berau menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang harus dicarikan solusinya.
Pengangguran saat ini terdampak berkurangnya kawasan operasi tambang di Berau.
“Tidak ada yang mau kehilangan pekerjaan kan, maka dari itu adanya perusahaan ini harus bisa mempekerjakan yang menganggur,” tegas dia.
Nilai investasi perusahaan dalam negeri pun diharapkan dapat bertambah dan meningkatkan sektor pendapatan daerah.
“Kalau itu operasi, semoga bisa berikan dampak ke nilai APBD Berau lewat pajak,” harapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Berau, Deddy Okto Nooryanto, berpesan agar perusahaan dapat memberikan kepastian atas nasib para mantan pekerja yang telah dirumahkan sejak 10 tahun lalu.
Hal itu untuk memberikan kepastian dan jaminan kesejahteraan kepada para pekerja. Sehingga juga memberikan jalan mulus bagi Kertas Nusantara bila persoalan tersebut segera diselesaikan.
“Itu kita nilai sebagai hak, harus dibayarkan. Biar sama-sama enak saat berjalan,” kata dia.
Ketika persoalan tersebut telah selesai, dirinya bersedia untuk menjadi bagian dari pembangunan ekonomi daerah melalui operasi perusahaan tersebut.
Pemerintah juga dapat mendorong pengakaran bisnis perusahaan di sektor lain, seperti pabrik minyak mentah yang menjadi bagian dari usaha Haji Isam.
“Enak kita dialog kalau semua urusan selesai lebih dulu,” tegasnya. (*)