TANJUNG REDEB – Founder Maratua Jazz and Dive Fiesta (MJDF), Juhriansyah, memastikan kolaborasi lintas elemen akan dilakukan demi suksesnya acara yang telah masuk dalam Kalender Event Nasional.
Pria yang akrab disapa Rian mengaku telah membangun komunikasi intens dengan Bapan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau untuk mendapatkan kepastian sumber pendanaan event tersebut.
Dari hasil pertemuan beberapa waktu lalu, diputuskan bila MJDF 2025 tetap akan digelar pada 25-29 Juni mendatang karena poster dan iklan sudah disebar.
“Sudah dipromosikan di Kemenpar, ini tidak bisa berubah,” tegas Rian, Kamis (5/6/2025).
Dia mengungkapkan, kondisi saat ini serba terbatas, mulai dari anggaran hingga jadwal penyelenggaraan yang kurang dari sebulan.
Kendati demikian, Rian menyatakan tetap akan melaksanakan pesta pantai tersebut untuk menjaga MJDF tercatat dalam kalender pemerintah pusat.
Pemkab Berau melalui Disbudpar disebut telah bersedia membantu tahapan gelaran MJDF, khususnya dalam promosi.
“Ini yang dijaga, tidak boleh ada jeda. Apalagi hanya karena anggaran,” sebutnya.
Di tengah keterbatasan anggaran itu, Rian memastikan tetap berkomitmen untuk memberikan kepuasan kepada setiap pengunjung yang hendak menikmati waktu sepanjang gelaran Maratua Jazz.
“Semua konsep tetap akan dijalankan, bagaimanapun caranya,” yakinnya.
Dalam pertemuan dengan Bapelitbang dan Disbudpar, Rian melaporkan progres penggodokan event tahunan itu, termasuk telah memastikan jadwal kunjungan ke Samarinda dan Jakarta untuk bertemu pemerintah provinsi dan pusat.
Baru-baru ini, tim MJDF 2025 juga telah berkunjung ke SMAN 4 Sambaliung untuk memberikan promosi dan edukasi kepada murid dan guru soal konsep wisata berkelanjutan.
Ke depan, pihaknya berencana melakukan launching ‘Road to MJDF 2025’ di Jakarta pada pertengahan Juni 2025. Namun, harus memastikan kesiapan pemerintah untuk memberikan panggung kepada penyelenggara.
“Kalau itu sudah fix, kami akan memohon ke bupati untuk bisa membuka di Jakarta,” tuturnya.
Terkait anggaran MJDF yang tak ada lagi di sistem belanja pemerintah, Rian mengatakan kondisi tersebut telah terkonfirmasi. Namun, ada kegiatan musik lain yang digelar di titik lokasi yang sama.
“Tahun ini memang tidak dianggarkan,” bebernya.
Selain kepastian tersebut, dia juga mendapatkan informasi bila pemerintah daerah akan kembali menganggarkan MJDF pada tahun depan.
“Dari umi (panggilan Bupati Berau) memang mendukung tahun depan,” terangnya.
Dia juga memberikan klarifikasi terkait tidak adanya hiburan yang diberikan ke warga di Pulau Maratua.
Rian mengaku terdapat mispersepsi antara penyelenggara dengan warga lokal, di mana pihak MJDF menempatkan tuan rumah, bukan sebagai penikmat hiburan namun kebanjiran rezeki dari para tamu yang datang.
Dia mengatakan hiburan musik jazz tersebut dikhususkan bagi para tamu yang memang ingin datang ke Pulau Maratua untuk menikmati musik sambil bersantai di pinggir Pantai Teluk Harapan.
“Ini yang akan kami edukasi kembali,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, menegaskan, semua pihak telah bersepakat terkait penyelenggaraan MJDF tahun ini.
Dirinya hanya dapat memastikan, pemerintah tak akan tinggal diam dengan tetap memberikan kesempatan untuk melakukan promosi di multi platform sosial media yang dikelola oleh Disbudpar Berau.
“Kami akan maksimalkan dalam promosi,” sebut dia.
Menurutnya, event yang dikelola swasta secara penuh telah memberikan kesadaran bagi banyak pihak bila kreativitas dan inovasi dibutuhkan dalam pengembangan pariwisata.
“Ini baik untuk iklim industri pariwisata di Berau,” katanya. (*)