TANJUNG REDEB – Festival Bekudung Betiung menjadi perhatian khusus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau. Perayaan tradisi masyarakat Kampung Tumbit Dayak itu kini ditarget masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN).

Kepala Disbudpar Bera, Ilyas Natsir, menyatakan dukungannya. Mengingat potensi budaya dan dampak ekonomi yang dapat dihasilkan dari even ini.

“Kami melihat Festival Bekudung Betiung sebagai salah satu acara budaya yang memiliki keunikan dan daya tarik tinggi,” kata Ilyas.

Namun, untuk masuk dalam KEN, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Seperti konsistensi tanggal dan bulan pelaksanaan, durasi event minimal 7–10 hari, serta dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.

Selain Festival Bekudung Betiung, Disbudpar Berau juga sedang mengupayakan even-even lain yang berpotensi, seperti Manutung Jukut, untuk masuk dalam daftar KEN.

“Manutung Jukut, yang menonjolkan tradisi membakar ikan di Berau secara beramai-ramai. Ini memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata kuliner,” tambah mantan Kepala DPMK Berau itu.

Untuk memenuhi persyaratan tersebut, Ketua Panitia Penyelenggara, Wahyu Ramdani, menjelaskan bahwa tahun ini Festival Bekudung Betiung dirancang lebih panjang waktu pelaksanaannya dengan beragam aktivitas.

Tidak hanya ritual adat Bekudung dan Betiung yang menjadi inti acara, tetapi juga berbagai lomba seperti sumpit, perahu dayung, hingga kehadiran UMKM dari Kampung Tumbit Dayak maupun wilayah sekitarnya.

“Dengan begitu kami berharap dampak ekonominya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Wahyu.

Di samping itu, Kepala Kampung Tumbit Dayak, Ahmad Jamlan, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, jika Festival Bekudung Betiung berhasil masuk KEN, dampaknya akan sangat luar biasa bagi masyarakat kampung.

“Ini akan membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi warga, sekaligus memperkenalkan budaya kami ke tingkat yang lebih tinggi,” tandasnya.(*)