Reporter : Hendra Irawan
|
Editor :

TANJUNG REDEB – Masyarakat Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau dikejutkan dengan adanya fenomena angin kencang yang berputar di atas perairan Pulau Derawan, pada Sabtu (23/6/2024) sekira pukul 11.00 Wita.

Fenomena itu juga viral di berbagai media sosial. Pasalnya, angin kencang berputar tersebut tampak lebih besar dari biasa yang warga. Kejadian itu tidak ada menimbulkan kerusakan.

Berdasarkan penjelasan dari Forcester Metreologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimarau, Reygik, angin kencang berputar itu dikenal dengan Waterspout, yang identik dengan puting beliung.

“Tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas. Fenomena Waterspout terbentuk dari sistem awan Cumulonimbus (CB),” terangnya, Minggu (23/6/2024).

Namun demikian, tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer.

Adapun karakteristik fenomena Waterspout adalah, kejadiannya bersifat lokal yang terjadi dalam periode waktu singkat, umumnya kurang lebih 10 menit.

Kemudian, lebih sering terjadi pada siang atau sore hari dan terkadang menjelang malam hari. Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus, tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena Waterspout.

“Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat. Jadi akan lama lagi baru terjadi lagi fenomena ini,” jelas Reygik.

Terkait dengan fenomena Waterspout yang terjadi di atas Perairan Pulau Derawan, BMKG Berau telah meneruskan informasi peringatan dini, terkait hujan dengan intensitas sedang-lebat yang telah dikeluarkan oleh BMKG Balikpapan, sesaat sebelum kejadian, yakni pada jam 10.47 WITA.

Pada informasi peringatan dini yang dipublikasikan dari berbagai media sosial dan whatsApp Group (WAG).

Selain itu, berdasarkan Citra Satelit Himawari kanal EH pada tanggal 23 Juni 2024 jam 11.00 WITA (03.00 UTC), teridentifikasi adanya awan CB di Perairan Berau yang terus membesar dan bergerak menuju daratan.

“Berau dalam beberapa hari ini berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang. Bahkan, potensi kejadian puting beliung/Waterspout masih perlu diwaspadai hingga beberapa hari mendatang,” jelasnya.

Reygik juga menyampaikan, ketika ada kejadian fenomena cuaca esktrem (Waterspout), masyarakat diimbau untuk berhati-hati dengan tidak mendekati area kejadian.

“Jika ada terjadi fenomena itu, kami mengimbau untuk mencari tempat untuk berlindung, guna menghindari risiko yang tidak diinginkan,” sarannya. (*)