Foto: Cabor ESI Berau saat menggelar pertemuan dengan para atlet asport Berau
TANJUNG REDEB, – Tidak masuk dalam daftar Cabang Olahraga (Cabor) di Porprov 2022, Ketua Pengkab Esports Indonesia (ESI) Berau, Akbar Patompo pertanyakan alasannya. Ia juga menyebut akan melakukan aksi pada di kantor bupati. Kamis (21/7/2022).
Kabar dicoretnya Cabor yang diurusnya tersebut membuat jajaran pengurus serta atlet yang ada kecewa berat. Pasalnya, pada 2 kali penetapan Cabor, mulai jumlahnya masih 63 cabor, hingga menjadi 36 Cabor, ESI masih tercatat. Sementara ketika penetapan terakhir menjadi 45 Cabor, justru ESI dicoret dari daftar.
Apalagi jauh hari pihaknya telah melakukan persiapan keras menyongsong perhelatan Porprov, termasuk melakukan seleksi atlet.
“Kami mau menanyakan, kenapa bisa tercoret. Apakah pembinaan yang kami lakukan selama ini tidak benar. Atau, ada hal lain yang membuat cabor kami tidak layak di pertandingkan,” jelasnya.
Padahal, jika mengacu pada arahan Bupati, ESI memiliki seluruh kriteria yang diinginkan Ketua PB Porprov. Baik dari segi Cabor yang digemari, memiliki peluang prestasi, hingga memiliki atlet lokal.
Ditegaskannya juga, atletnya juga tidak ada yang “naturalisasi” dari daerah lain. Apalagi sekarang, Esport menjadi salah satu cabor yang lagi digandrungi dari berbagai kalangan umur.
“Sangat disayangkan, jika ESI ini tidak ditandingkan di Porprov nanti. Atlet kami juga ikut mewakili Kaltim di PON Papua, dan venue tidak ada kendala. Dimana pun bisa dipertandingkan,” katanya.
Dirinya juga mendapat kabar, bahwa dicoretnya ESI Berau karena minimnya anggaran. Akbar mengaku, pihaknya siap menyiapkan peralatan tanding, dan segala kesiapannya. Asal Esports, bisa dipertandingkan di Porprov Kaltim 2022.
Pihaknya pun akan melakukan aksi di halaman Kantor Bupati Berau, untuk menyuarakan aspirasi atlet, yang sudah banyak menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya untuk berlatih.
“Besok kami akan melakukan aksi. Kebetulan, ada KONI Kaltim, Dispora Kaltim, dan Ketua PB Porprov. Kami ingin meminta klarifikasi kenapa ESI dicoret,” ungkapnya Rabu (20/7/2022)
Dirinya juga menyarankan, pengurus KONI Berau juga dapat bersikap objektif dan tidak subjektif. Sebab kata dia, banyak pengurus KONI Berau, yang mengurus Cabor dan menjadi ketua sejumlah cabor. Sehingga kata dia, fokus pengurus KONI benar-benar bisa maksimal dalam mengurus Cabor-cabor yang menjadi naungannya.
“Agar perlakuannya terhadap Cabor cabor lain sama, terutama cabor yang dipegang anak-anak muda dapat lebih adil,” pungkasnya.(*)