TANJUNG REDEB – Pemilihan Duta Generasi Berencana (Genre) Berau 2025 tak hanya melahirkan figur simbolik, tapi juga motor perubahan yang diandalkan untuk menangkal isu serius di kalangan remaja. 

Tiara Tresiana Igin dari SMAN 4 Berau dan Muhammad Shadiqul Khalish dari SMAN 2 Berau resmi terpilih sebagai Duta Genre Kabupaten Berau tahun ini. Keduanya siap mengemban tugas sebagai garda depan dalam pencegahan pernikahan dini dan stunting.

Peran mereka ke depan bukan hanya kampanye formal, tetapi turut aktif mengedukasi teman sebaya tentang pentingnya perencanaan hidup, termasuk menjaga kesehatan reproduksi dan memahami usia pernikahan yang ideal.

Asisten I Setda Berau, M. Hendratno, yang hadir mewakili Bupati Berau, menegaskan pentingnya keberadaan Duta Genre dalam mendukung program pembangunan sumber daya manusia.

“Generasi muda perlu memiliki fase kehidupan yang direncanakan secara matang. Hal ini penting agar mereka mampu menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat,” kata Hendratno kepada Berauterkini.co.id, Senin (23/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa para duta ini menjadi penggerak utama di pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R), yang menjadi ujung tombak dalam edukasi isu-isu sensitif di lingkungan sekolah dan masyarakat. Mulai dari pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya pernikahan dini, hingga pentingnya konsumsi tablet tambah darah.

“Duta Genre harus menjadi inspirasi. Tidak hanya berprestasi secara akademik dan non-akademik, tetapi juga menjaga akhlak yang baik,” imbuhnya.

Hendratno juga memberi semangat kepada seluruh peserta, baik yang terpilih maupun belum, agar tidak berhenti berkontribusi di lingkungan sosial mereka.

“Terpilih atau tidak, jangan pernah menyerah. Semangat untuk berkontribusi harus tetap menyala demi Berau yang lebih baik,” ujarnya.

Ia turut mengingatkan pentingnya peran Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau dalam mendampingi para remaja tersebut secara konsisten, melalui program-program pembinaan dan kolaborasi dengan sekolah.

“Kolaborasi sekolah dalam program seperti Siaga Kependudukan, PIK-R, serta pembinaan kesehatan fisik dan psikis remaja sangatlah penting. Dengan sinergi ini, kita dapat melahirkan generasi yang sehat, kuat, dan membanggakan,” tutupnya. (*)