TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Berau menyiapkan 300 hektare lahan untuk mendukung program tumpang sari komoditas perkebunan yang terdiri dari kelapa sawit, kakao, dan padi gogo.

Program ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus memberikan nilai tambah bagi petani.

Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini, menyampaikan bahwa program ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) yang sejalan dengan kebijakan nasional untuk mendukung ketahanan pangan.

“Pengembangan padi gogo di lahan perkebunan memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi pangan dan memberikan nilai tambah bagi petani. Dengan sistem tumpang sari, kita dapat mengoptimalkan penggunaan lahan yang sudah ada,” ujar Lita.

Lita menambahkan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan program ini. Seperti penyediaan lahan produktif, benih unggul, pupuk bersubsidi, dukungan infrastruktur, hingga serapan gabah yang memadai.

“Kami mendukung penuh pengembangan padi gogo di lahan perkebunan sebagai kebijakan pemerintah pusat. Kami juga telah mengajukan usulan program tumpang sari di wilayah Kecamatan Gunung Tabur, Tabalar, Teluk Bayur, dan Kelay,” jelasnya.

Lebih lanjut, Lita mengungkapkan pemerintah pusat akan memberikan bantuan berupa benih padi, herbisida, dan pestisida untuk mendukung program ini. Bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil pertanian padi gogo di Berau.

“Dengan dukungan dari semua pihak, kami optimistis target pengembangan padi gogo di Kalimantan Timur, khususnya di Berau, dapat tercapai. Program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkas Lita. (*)