TANJUNG REDEB, – Mempermudah transaksi, upaya digitalisasi di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) dimulai. Tidak hanya masalah transaksi, ada beberapa poin penting lainnya yang disasar Pemkab Berau dalam upaya ini. Pedagang di pasar kebanggar Bumi Batiwakkal ini akan diberikan kartu digital dan rekening langsung untuk digitalisasi.
Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Salim menjelaskan sebelum, menargetkan setidaknya 30 kartu akan diberikan kepada para pedagang terpilih untuk menjadi pilot project digitalisasi di tahun ini.
Skema yang pihaknya berikan tentu tidak jauh dari tujuan ketepatan waktu untuk mempermudah transaksi non tunai, baik dari sisi pedagang kepada pemerintah untuk pembayaran retribusi, dan dari pihak konsumen pasar.
“Untuk digitalisasi, jadi mengurangi transaksi tunai, juga agar mudah membayar retribusi dan pelanggan bisa cashless,” ungkapnya. Kartu tersebut akan diberikan kepada pedagang yang menempati kios.
Hal itu lantaran sudah tertuang dalam nota kerjasama untuk mematuhi dan diberikan kartu anggota. Sebenarnya kata Salim, pihaknya sudah memberikan kartu anggota, namun kali ini bisa lebih dimudahkan dan dibuatkan rekening langsung.
Pihaknya juga memiliki target retribusi pasar untuk 2022 sebesar kurang lebih Rp 2 miliar. Karena masih dalam suasana pandemi, pihaknya tidak meminta keuntungan, namun bisa mengurangi biaya subsidi operasional yang diberikan tiap tahunnya.
Salim hanya menjelaskan seperti subsidi parkir yang berubah di masa pandemi. Seperti untuk motor yang awalnya Rp 2 ribu rupiah hanya menjadi Rp 1 ribu.
“Ada harapan besar agar digitalisasi akan mempermudah pembayaran retribusi bagi pemilik kios. Kami selaku pemerintah tidak memikirkan untung, tetapi memperkecil subsidi saja,” tegasnya.
Selain itu, mempermudah proses digitalisasi di pasar SAD, lokasi akan dipasangi 10 titik wifi gratis yang memudahkan proses transaksi. (*)
Editor: RJ Palupi