TANJUNG REDEB – Upaya mengangkat potensi kerajinan lokal terus digalakkan Pemerintah Kabupaten Berau. Melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), pelatihan peningkatan kualitas produk kerajinan berbasis tenun dan rotan resmi digelar di Kecamatan Sambaliung.
Pelatihan ini berlangsung selama lima hari, sejak Sabtu (3/5/2025) hingga 7 Mei 2025, dan menyasar pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang sudah memiliki kemampuan dasar membuat kerajinan tangan.
Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, melalui Kepala Bidang Perindustrian, Reta Noratni, menyebut kegiatan ini bertujuan memperkuat daya saing produk lokal agar mampu bersaing di pasar modern.
“Kita ingin membuat produk kerajinan khas daerah yang bernilai jual tinggi dan sesuai dengan selera pasar modern, tanpa meninggalkan identitas budaya lokal,” kata Reta kepada Berauterkini.co.id, Minggu (4/5/2025).
Sebagai bentuk transfer ilmu dari daerah yang dikenal sebagai sentra kerajinan nasional, Diskoperindag Berau mendatangkan langsung narasumber dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. Harapannya, peserta pelatihan dapat lebih terampil dalam menciptakan produk-produk kombinasi yang inovatif dan berkarakter.
Pelatihan ini diikuti 20 perajin lokal dan dipusatkan di Kecamatan Sambaliung. Peserta diajarkan membuat berbagai produk seperti tas, dompet, dan aksesori lain yang memadukan unsur tenun Berau, rotan, dan kulit asli.
Instruktur dari Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI), Usnul Hanafi, mengatakan materi pelatihan dirancang untuk membuka wawasan baru bagi perajin lokal.
“Peserta kami ajarkan pembuatan pola tas dari kombinasi kulit sapi dan kain tenun khas Berau. Ini menjadi ilmu baru yang sangat diminati oleh peserta,” ujar Usnul.
Ia berharap, ke depan Sambaliung bisa tumbuh menjadi salah satu sentra industri kerajinan khas Berau yang tidak hanya mempertahankan budaya lokal, tetapi juga menjawab selera pasar kekinian.
“Mereka butuh tempat untuk menampilkan hasil karyanya,” tutupnya. (*/adv)